Tuesday, August 15, 2017
Monday, August 14, 2017
Tokoh dan Pejuang Daerah Diberi Penghargaan Oleh Pemprov Riau
Bersempena Hari Jadi Provinsi Riau ke-60, Pemprov Riau memberikan penghargaan kepada beberapa tokoh dan pejuang daerah yang telah berjasa bagi Provinsi Riau.
#HUTRiau60 Penyerahan penghargaan kepada keluarga para pahlawan yang berasal dari 12 Kabupaten/Kota di Riau http://pic.twitter.com/2PJud2ukGF
— IG: info_riau (@infoRIAU) August 9, 2017
Penghargaan tersebut diberikan langsung oleh Gubernur Riau Arsyadjuliandi Rachman di Lapangan Kantor Gubernur Riau, Rabu (9/8), kepada keluarga tokoh dan pejuang daerah yang berasal dari 12 Kabupaten/Kota di Provinsi Riau.
Berikut ini beberapa tokoh dan pejuang daerah Provinsi Riau yang menerima penghargaan:
- Brigjen. Pol. Pum. H. Toegimin yang berasal dari Kota Pekanbaru
- Mayor Murad Saidun yang berasal dari Kabupaten Kepulauan Meranti
- Raja Mit Niat yang berasal dari Kabupaten Indragiri Hulu
- H. Oemar Abdullah yang berasal dari Kabupaten Kuantan Singingi
- Mayor Zuhdi yang berasal dari Kabupaten Indragiri Hilir
- H Wan Saleh Tamin yang berasal dari Kabupaten Rokan Hilir
- M Nurdin Yusuf yang berasal dari Kabupaten Bengkalis
- H Tengku Said Nurdin yang berasal dari Kabupaten Pelalawan
- Haji Abdoel Karim Said yang berasal dari Kabupaten Siak
- Tengku Achmad Pangeran yang berasal dari Kabupaten Rokan Hulu
- H Gandulo Gelar Hulubalang Datuk Tabano yang berasal dari Kabupaten Kampar
- Tengku Jasin yang berasal dari Kota Dumai.
Sebelum memberikan penghargaan tersebut, Gubri mengajak kepada seluruh peserta Upacara untuk mengingat kembali sejarah perjuangan rakyat Riau serta para tokoh pendiri Provinsi Riau.
Saat itu Riau masih berada di bawah naungan Provinsi Sumatera Tengah. Namun berkat perjuangan para tokoh pendiri serta seluruh masyarakat Riau kala itu, akhirnya pada tanggal 9 Agustus 1957, Riau resmi berdiri menjadi sebuah provinsi.
The post Tokoh dan Pejuang Daerah Diberi Penghargaan Oleh Pemprov Riau appeared first on infoRiau.
from infoRiau http://ift.tt/2vDtwB9
Memaknai Hari Jadi Provinsi Riau ke-60
Hari Jadi Provinsi Riau memang telah usai, Rabu (9/8) yang lalu. Peringatan Hari Jadi yang ke-60 ini mengambil tagline “Provinsi Riau Berintegritas” dan tema “Menghulu Budaya Melayu, Menghilir Riau Berintegritas”.
#HUTRiau60 Highlight Upacara Peringatan Hari Jadi Provinsi Riau ke-60 http://pic.twitter.com/9SWjQxVWGU
— IG: info_riau (@infoRIAU) August 9, 2017
Akan tetapi, tentunya tidak banyak dari kita yang tahu apa makna tagline dan tema yang diusung Pemprov Riau tersebut.
Menghulu Budaya Melayu dimaksudkan adalah mengenalkan kembali budaya Melayu Riau. Pada peringatan Hari Jadi Provinsi Riau kemarin, Pemprov Riau melalui Dinas Kebudayaan Riau menggelar beraneka permainan rakyat.
#eventRIAU Festival Permainan Rakyat se-Provinsi Riau #HUTRiau60 http://pic.twitter.com/5A5e7BXYXU
— IG: info_riau (@infoRIAU) August 9, 2017
Adapun Festival Permainan Rakyat Se-Provinsi Riau yang digelar di Taman Budaya Provinsi Riau, Jalan Jenderal Sudirman, Pekanbaru, ini diharapkan dapat melestarikan serta memajukan kebudayaan Melayu Riau.
Sedangkan maksud dari Riau Berintegritas adalah untuk menunjukkan komitmen tentang pentingnya menanamkan integritas mulai dari diri sendiri, keluarga maupun di masyarakat.
Seperti yang kita ketahui pada Desember 2016 lalu, Provinsi Riau telah menjadi Tuan Rumah Peringatan Hari Anti Korupsi Internasional (HAKI).
Dengan ditunjuknya Provinsi Riau menjadi Tuan Rumah Peringatan HAKI tersebut, maka Pemprov Riau bersama Pemerintah Kabupaten dan Kota se-Riau telah me-launching Pembangunan Zona Integritas.
Tidak cukup itu saja, Gubernu Riau Arsyadjuliandi Rachman juga menetapkan kebijakan pengendalian gratifikasi melalui Peraturan Gubernur Riau Nomor 10 Tahun 2016 tentang Pedoman Pengendalian Gratifikasi di lingkungan Pemprov Riau.
Di samping itu, Pemprov Riau telah membentuk Unit Pengendalian Gratifikasi (UPG) melalui Keputusan Gubernur Riau Nomor Kpts.242/II/2016 tanggal 15 Februari 2016.
Maka dengan adanya Pergub dan UPG tersebut menunjukkan bahwa Pemprov Riau berupaya untuk komit dalam memberantas korupsi. Karena integritas merupakan sikap untuk mencegah korupsi.
Terlebih lagi hal ini sangat mendukung dalam upaya mewujudkan Visi Riau 2020, yang mana diharapkan menjadi kekuatan yang mampu menggelindingkan dengan lebih laju roda pembangunan daerah tanpa lepas dari kearifan lokal Tamadun Melayu.
The post Memaknai Hari Jadi Provinsi Riau ke-60 appeared first on infoRiau.
from infoRiau http://ift.tt/2wZprXn
Sunday, August 6, 2017
HUT Riau Ke-60, Pemprov Gelar Riau Berzikir
Dalam rangka memperingati Hari Jadi Provinsi Riau yang ke-60, Pemprov Riau akan menggelar acara Riau Berzikir di Halaman Kantor Gubernur Riau, Selasa (8/8) pukul 06.00 WIB.
Sebagaimana diketahui bahwa pada Hari Jadi Provinsi Riau jatuh pada tanggal 9 Agustus 2017 mendatang, Pemprov Riau akan menggelar beraneka permainan rakyat tradisional.
Adapun kegiatan Riau Berzikir ini sendiri merupakan hasil koordinasi dari Kantor Wilayah (Kanwil) Kementerian Agama (Kemenag) Provinsi Riau dengan Pemprov Riau.
Karo Kesra Provinsi Riau, Masrul Kasmi saat dihubungi melalui ponselnya mengatakan bahwa acara Riau Berzikir ini rencananya akan dihadiri oleh 10.000 peserta.
10.000 peserta tersebut terdiri dari PNS dan THL di lingkungan Pemprov Riau, siswa dari SMA, MA, dan MTS, serta Pegawai Kanwil Kemenag Provinsi Riau dan Pegawai Kanwil Kemenag Kota Pekanbaru.
“Acara ini akan dipandu oleh Ustad M. Abdul Syukur Yusuf yang berasal dari Majelis Az-Zikra Jakarta,” jelas Masrul Kasmi.
Lebih lanjut ia mengatakan sebelum acara ini dimulai, para peserta diharapkan untuk melakukan Shalat Dhuha masing-masing terlebih dahulu. Ia juga mengundang masyarakat untuk turut menghadiri kegiatan ini.
“Acara ini terbuka untuk umum, oleh karena itu kepada masyarakat yang ingin hadir dipersilahkan,” tutupnya.
The post HUT Riau Ke-60, Pemprov Gelar Riau Berzikir appeared first on infoRiau.
from infoRiau http://ift.tt/2vvA47j
Monday, July 31, 2017
Hari Jadi Provinsi Riau Ke-60 Usung Tradisi & Budaya Melayu
Dalam rangka memperingati Hari Jadi Provinsi Riau Ke-60 yang jatuh pada tanggal 9 Agustus 2017 mendatang, Pemprov Riau akan menggelar beraneka permainan rakyat tradisional.
Adapun untuk peringatan Hari Jadi Provinsi Riau Ke-60 kali ini, Pemprov Riau mengangkat tema tradisi dan budaya melayu Riau.
Selain itu nantinya akan ada tiga Warisan Budaya yang akan ditampilkan, yakni Pantun, Kapal Pinisi serta Pencak Silat.
Tak hanya mengadakan Pameran Warisan Budaya, Pemprov Riau akan bekerjasama dengan Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan RI dengan menggelar Workshop dan Demo Warisan Budaya.
Untuk Lomba Pantun tersebut nantinya dilaksanakan Workshop Pantun. Sementara untuk Festival Permainan Rakyat ada tiga permainan yang akan dilombakan, yakni Gasing, Layang-Layang dan Congkak.
Peringatan HUT Riau akan semakin semarak dengan dilangsungkannya Festival Zapin se-Riau yang nantinya akan memperebutkan Piala Gubernur Riau.
Pemprov Riau kemudian juga menginstruksikan kepada seluruh ASN dan PTT di lingkungan Pemprov Riau untuk memakai Pakaian Melayu Lengkap terhitung mulai tanggal 1 Agustus hingga 9 Agustus 2017 mendatang.
Dengan tagline “Provinsi Riau Berintegritas”, Pemprov Riau mengharapkan para ASN di lingkungan Pemprov Riau untuk meningkatkan integritas dalam bekerja.
The post Hari Jadi Provinsi Riau Ke-60 Usung Tradisi & Budaya Melayu appeared first on infoRiau.
from infoRiau http://ift.tt/2vhqZ1a
Wednesday, July 19, 2017
Forum Anak Nasional 2017 Resmi Digelar
Kementerian Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak bersama dengan Pemerintah Provinsi (Pemprov) Riau menggelar Forum Anak Nasional (FAN) 2017 yang berlangsung dari tanggal 19 hingga tanggal 22 Juli 2017.
Hal tersebut disebabkan karena Provinsi Riau telah ditunjuk menjadi Tuan Rumah Penyelenggaraan Hari Anak Nasional (HAN) Tahun 2017 yang akan dilaksanakan di Halaman Belakang Rumah Dinas Gubernur Riau, Jalan Diponegoro, pada Ahad (23/7) mendatang.
Kegiatan yang menjadi bagian dari rangkaian perayaan Hari Anak Nasional Tahun 2017 ini diikuti oleh 525 anak yang berasal dari seluruh Indonesia. Adapun pelaksanaan Hari Anak Nasional Tahun 2017 ini rencananya akan dihadiri oleh Presiden Joko Widodo.
Forum Anak Nasional 2017 ini dibuka langsung oleh Wakil Gubernur Riau (Wagubri) Wan Thamrin Hasyim di Hotel Labersa, Rabu (19/7) malam.
Wakil Gubernur Riau Wan Thamrin Hasyim dalam sambutannya mengucapkan terima kasih kepada pemerintah pusat atas kepercayaannya menunjuk Riau sebagai Tuan Rumah pelaksanaan Hari Anak Nasional 2017.
Ia kemudian berharap dengan adanya forum ini maka anak-anak Indonesia dapat menjadi generasi penerus yang lebih baik demi masa depan Indonesia yang cerah.
Di lain pihak Deputi Bidang Tumbuh Kembang Anak Kementerian Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak Lenny R Rosalin, meminta kepada para peserta untuk dapat memanfaatkan acara itu untuk saling mengenal sesama anak Indonesia.
“Manfaatkan waktu tiga hari ini agar bisa saling belajar dan hasilnya dibawa pulang untuk disebarkan ke teman-teman di daerah,” ujar Lenny.
Turut hadir dalam acara ini antara lain Istri Gubernur Riau Sisilita Arsyadjuliandi, Ketua DPRD Riau Septina Primawati Rusli, Deputi Bidang Tumbuh Kembang Anak Kementerian Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak Lenny R Rosalin, dan Psikolog anak Kak Seto.
The post Forum Anak Nasional 2017 Resmi Digelar appeared first on infoRiau.
from infoRiau http://ift.tt/2th2UUG
Wednesday, July 12, 2017
Keindahan Pulau Batu Mandi
Sebagai negara kepulauan, Indonesia memiliki banyak pulau yang dapat dijadikan sebagai destinasi wisata. Untuk di Provinsi Riau sendiri Pulau Batu Mandi adalah salah satunya.
Pulau Batu Mandi terletak di tengah perairan Selat Malaka, Kecamatan Panipahan, Kabupaten Rokan Hilir, Riau. Salah satu jajaran pulau terluar Indonesia ini diketahui memiliki terumbu karang yang cantik.
Pulau Batu Mandi merupakan bagian dari gugusan Kepulauan Arwah yang terdiri dari sembilan pulau-pulau kecil yang terletak di perairan Selat Malaka.
Untuk bisa ke pulau ini, perjalanan bisa Anda mulai dari Pekanbaru menuju Rokan Hilir dengan menggunakan dengan kendaraan roda empat selama kurang lebih 2 jam perjalanan.
Kemudian perjalanan dilanjutkan ke Kecamatan Panipahan selama sekitar 30 menit. Dari sini, perjalanan dilanjutkan dengan menggunakan speed boat ke Pulau Batu Mandi selama sekitar 2 jam perjalanan laut.
Pulau ini berupa batu hitam yang tidak terlalu tinggi, di atasnya didirikan bangunan rumah yang digunakan untuk tempat berjaga.
Kondisi perairannya pun juga termasuk jernih dengan ombak yang sedang. Hal ini disebabkan angin yang bertiup kencang dari barat tidak ada penghalang hingga ke pulau ini.
Arus di daerah perairan Pulau Batu Mandi ini berasal dari Selat Melaka yang bergerak ke arah Timur tanpa pembelokkan yang berarti, dengan kecepatan arusnya sekitar 0,69 m/detik.
Sedangkan kedalaman pantainya berada pada kisaran 11-37 meter. Pulau ini sendiri tidak berpenghuni dan tidak layak untuk ditempati.
Terumbu Karang di Pulau Batu Mandi ini memiliki berbagai jenis terumbu karang dengan presentase penutupan yang rendah yaitu sekitar 29,34%.
Jenis terumbu karang yang dominan antara lain karang keras (Hard Coral) yaitu sebanyak 57,2%. Sementara jenis lainnya yakni karang mati (Dead Coral) 22,3% dan karang lunak (Soft Coral) 31,5%.
Oleh karenanya perikanan di peraiaran Pulau Batu Mandi memiliki kekayaan hayati yang melimpah antara lain ikan hias, tuna, tenggiri, cakalang, kembung, kerapu, kakap dan teri.
Bagi Encik dan Puan yang memiliki hobi memancing, tidak ada salahnya untuk mencoba peruntungan melempar kail di sini.
Pulau Batu Mandi dan Pulau Jemur serta pulau-pulau di sekitarnya yang termasuk gugusan Kepulauan Arwah ini memiliki pemandangan yang indah serta masih alami dengan pantai berpasir putih dan laut yang biru.
Jika beruntung, Encik dan Puan juga bisa bertemu dengan penyu yang sedang bertelur di pulau ini.
Pada bagian tertentu di pulau ini terdapat pasir putih yang sangat halus. Pasir tersebut merupakan tempat favorit para penyu untuk menyimpan telurnya.
Banyaknya penyu yang singgah ke pulau ini membuat penjaga pulau membuatkan penangkaran penyu di sini.
Untuk diketahui bahwa kawasan gugusan Kepulauan Arwah ini merupakan cagar satwa langka serta menjadi tempat penangkaran penyu.
Meski pulau ini belum menjadi kawasan wisata serta jika dilihat dari kejauhan pulau ini terlihat kurang menarik, pulau ini memiliki keindahannya tersendiri.
Cobalah untuk menyelami laut di sekitarnya, terumbu karang yang cantik pasti akan menghipnotis Encik dan Puan.
Air yang jernih serta ombaknya pun cukup aman untuk para wisatawan. Sehingga lokasi ini sangat cocok untuk Encik dan Puan yang memiliki hobi menyelam. Bagaimana Encik dan Puan, tertarik ke sini?
The post Keindahan Pulau Batu Mandi appeared first on infoRiau.
from infoRiau http://ift.tt/2tOOz2F
Monday, July 10, 2017
Warisan Budaya Riau
Provinsi Riau memiliki banyak sekali warisan budaya. Saat ini ada delapan warisan budaya Riau yang telah lolos sertifikasi WBTB (Warisan Budaya Tak Benda) Indonesia.
Kedelapan warisan budaya Riau tersebut antara lain:
- Tunjuk Ajar Melayu, yang merupakan karya (Alm) Tenas Effendy
- Sijobang Buwong Gasiong, cerita rakyat
- Silat Perisai, tradisi seni bela diri
- Zapin Api, asal Pulau Rupat Utara
- Zapin Meskom, asal Desa Meskom, Bengkalis
- Manongkah (Ski lumpur), tradisi Suku Laut Indragiri Hilir
- Perahu Baganduang, atraksi budaya khas masyarakat Kuantan Mudik berupa parade sampan tradisional yang dihiasi berbagai ornamen dan warna-warni yang menarik
- Batobo, tradisi gotong royong dalam mengerjakan sawah yang berkembang luas di wilayah Bangkinang, Kampar
Dengan adanya sertifikasi WBTB tersebut, maka negara tetangga tidak akan mudah mengklaimnya sebagai warisan budaya mereka.
Hal tersebut dikarenakan adanya sertifikat WBTB Indonesia yang menjadi syarat mutlak dalam pengusulan warisan budaya dunia di UNESCO.
Untuk diketahui bahwa sebelumnya telah ada sepuluh warisan budaya Melayu Riau yang mendapat serfikat.
Adapun untuk tahun ini, sertifikat WBTB tersebut akan diserahkan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan RI kepada Gubernur Riau pada Oktober atau November 2017 di Taman Ismail Marzuki Jakarta.
Dari delapan warisan budaya Riau tersebut, kini ada tiga warisan budaya yang diajukan ke UNESCO, yaitu pantun, perahu baganduang dan pencak silat.
Ketiga warisan budaya tersebut sedang diproses untuk mendapat pengakuan dari UNESCO sebagai warisan budaya yang berasal dari Provinsi Riau.
Rencananya, ketiga warisan budaya tersebut akan ditampilkan pada 9 Agustus 2017 mendatang dalam rangka memperingati hari jadi Provinsi Riau.
The post Warisan Budaya Riau appeared first on infoRiau.
from infoRiau http://ift.tt/2u7EK1Q
Sunday, July 9, 2017
Provinsi Riau Jadi Tuan Rumah HAN 2017
Provinsi Riau telah ditunjuk menjadi Tuan Rumah penyelenggaraan event Hari Anak Nasional (HAN) 2017 yang rencananya akan digelar di Halaman Belakang Kediaman Rumah Dinas Gubernur Riau, Ahad (23/7) mendatang.
Pelaksanaan HAN 2017 yang akan dihadiri langsung oleh Presiden RI, Joko Widodo, ini akan mengundang sekitar 4.000 anak yang terdiri dari peserta Forum Anak Nasional, anak-anak Sekolah di Pekanbaru, pejabat Pemerintah Pusat dan Daerah, serta anak Berkebutuhan Khusus (ABK).
Mengambil tema “Perlindungan Anak Dimulai dari Keluarga”, HAN 2017 diharapkan dapat mewujudkan ketahanan keluarga untuk mendorong tumbuh kembang anak Indonesia yang berkualitas; mewujudkan keluarga ramah anak untuk melindungi hak anak dari berbagai tindak kekerasan, eksploitasi dan diskriminasi; serta membangun karakter anak Indonesia yang berakhlak mulia dan cinta tanah air.
Latar belakang pelaksanaan HAN 2017 sendiri adalah menjadi momen penting bagi anak Indonesia untuk merayakan keberadaan mereka sebagai penerus bangsa, karena sejak dini anak-anak perlu dipersiapkan dengan berbagai pengetahuan dan life skills untuk menghadapi situasi dunia di masa mendatang.
Sehingga perlu adanya pengembangan pengetahuan dan kepribadian serta karakter yang kuat, agar mampu bekerja keras, dengan disertai karakter jujur, cerdas, kreatif, dan mandiri.
The post Provinsi Riau Jadi Tuan Rumah HAN 2017 appeared first on infoRiau.
from infoRiau http://ift.tt/2u1CDga
Saturday, June 17, 2017
Berziarah Ke Makam Sultan Syarif Kasim II
Jika berkunjung ke Kota Siak Sri Indrapura, rasanya tidak lengkap jika tidak berziarah ke makam Sultan Syarif Kasim II yang letaknya bersebelahan dengan Mesjid Syahabuddin.
Terutama pada saat bulan Ramadhan ini, makam Sultan Syarif Kasim II ini selalu ramai dikunjungi oleh para wisatawan. Tak hanya dari berbagai daerah, tetapi juga wisatawan dari negeri jiran seperti Malaysia dan Singapura.
Sultan Syarif Kasim II beserta keluarganya dimakamkan di sini. Begitu masuk, tampak lambang resmi Kesultanan Siak terpampang di bagian atas bangunan makam.
Untuk beberapa kerabat dan keluarga Sultan Syarif Kasim dimakamkan di area luar ruangan. Sedangkan makam Sultan Syarif Kasim II berada di dalam bangunan.
Sebelum masuk ke area makam, disarankan untuk melepas alas kaki agar kebersihan dan kesucian makam tetap terjaga.
Encik dan Puan dapat berziarah serta berdoa di depan makam Sultan Syarif Kasim II yang berada di tengah, dan dilindungi oleh kain berwarna kuning yang tergantung hingga bagian langit-langit.
Sementara itu di samping kanan dan kiri makam Sultan, terdapat makam permaisuri dan juga kerabat Sultan.
Usai berziarah, kita dapat melanjutkan untuk menunaikan shalat di Mesjid Raya Syahabuddin atau yang lebih dikenal oleh masyarakat Kota Siak dengan nama Mesjid Sultan.
Disebut Mesjid Sultan karena merupakan merupakan warisan dari Kesultanan Siak, yakni dibangun pada masa pemerintahan Sultan Assayidis Syarif Kasyim Abdul Jalil Syaifuddin (Sultan Syarif Kasim) II.
Terletak di tepi Sungai Siak, Masjid Raya Syahabuddin ini merupakan masjid tertua di kota Siak Sri Indrapura dan didirikan pada tahun 1926.
Arsitektur Masjid Raya Syahabuddin sendiri merupakan dari perpaduan gaya Timur Tengah dan Melayu. Warna kuning yang terang dan mencolok ini merupakan ciri khas warna kebangsawanan Melayu.
Hingga kini Mesjid tersebut masih menjadi tempat ibadah warga Kota Siak. Terlebih lagi dilengkapi dengan fasilitas pendingin udara AC yang membuat ruangan masjid bertambah sejuk.
Begitu masuk ke dalam kita dapat melihat mimbarnya yang terbuat dari kayu serta diukir indah dengan motif daun dan bunga. Selain itu juga ada lampu gantung bergaya Eropa.
Selain menjadi lokasi wisata religi, di kawasan ini dibangun Water Front City yang dikenal dengan nama Tepian Bandar Sungai Jantan.
Water front City Tepian Bandar Sungai Jantan ini memiliki konsep yang mengintegrasikan wisata sejarah dan budaya. Kawasan ini selalu ramai dikunjungi oleh para wisatawan.
The post Berziarah Ke Makam Sultan Syarif Kasim II appeared first on infoRiau.
from infoRiau http://ift.tt/2rDNzRl
Saturday, May 27, 2017
Kawasan Wisata Beting Aceh, kini jadi kawasan Tambang
Keputusan Pemda Provinsi Riau untuk memberikan izin kepada PT. Logomas Utama untuk ‘menggarap’ pasir yang berada di kawasan perairan laut Kecamatan Rupat Utara Kabupaten Bengkalis, sontak menuai kontroversi di kalangan masyarakat. Hal ini dikarenankan kawasan tersebut merupakan bagian dari kawasan wisata bahari yang selama ini dibanggakan oleh masyarakat.
Sesuai informasi yang didapat, izin yang dikeluarkan oleh pemerintah Propinsi Riau melalui Dinas Penanaman Modal dan Pelayanan Terpadu nomor 503/DPMPTSP/IZIN-ESDM/66 tertanggal 29 maret 2017 kepada PT. Logomas Utama seluas 5.030 Hektare di perairan Rupat Utara kabupaten Bengkalis termasuk didalamnya sebagian kecil pulau Beting Aceh dan Separuh dari Pulau Bali.
Selain itu, lokasi eksplorasi pasir laut yang yang diberikan kepada perusahaan tersebut masuk dalam rencana zona jalur penangkapan nelayan kabupaten Bengkalis. Hal ini tentu saja akan mengganggu aktifitas nelayan di sekitar lokasi. Banyak hal yang menyebabkan masyarakat meminta agar izin ini ditinjau ulang oleh pemerintah.
The post Kawasan Wisata Beting Aceh, kini jadi kawasan Tambang appeared first on infoRiau.
from infoRiau http://ift.tt/2r6sHhO
Monday, January 23, 2017
Gubri: Riau Siaga Darurat Karhutla
Pemerintah Provinsi (Pemprov) Riau akhirnya mengeluarkan status siaga darurat bencana asap yang berlaku selama 96 hari, sejak hari ini (Selasa, 24/1) hingga 30 April 2017 mendatang.
Status siaga darurat ini disampaikan langsung oleh Gubernur Riau, Arsyadjuliandi Rachman, dalam Rapat Koordinasi (Rakor) Penetapan Status Siaga Darurat Bencana Asap Akibat Kebakaran Hutan dan Lahan (Karhutla) di Provinsi Riau yang bertempat di ruang Melati, Kantor Gubernur Riau.
Keputusan ini diambil oleh Pemprov Riau setelah Gubernur Riau mengikuti kegiatan Rapat Koordinasi Nasional (Rakornas) di Istana kemarin (Senin, 23/1).
Gubri dalam sambutannya mengapresiasi keberhasilan tim Satuan Tugas (Satgas) Karhutla Riau tahun 2016 yang lalu dalam mengendalikan titik api.
“Secara nasional terjadi penurunan hotspot sebesar 83,2%, yang mana pada tahun 2015 luas lahan yang terbakar adalah 2,6 juta hektare. Sementara pada tahun 2016 menjadi 438.360 hektare,” terang Gubri.
Dengan menyatakan status siaga ini lebih awal, maka pencegahan karhutla akan lebih baik. Terlebih lagi telah ada 2 kabupaten/kota di Riau, yakni Kota Dumai dan Kabupaten Rokan Hilir yang tingkat titik apinya cukup tinggi.
“Hari ini kita sudah bisa menyatakan status siaga darurat di Provinsi Riau, sehingga pencegahan bisa segera dilaksanakan,” tutup Gubri.
Seperti yang kita ketahui bahwa pada tahun 2015 yang lalu, kasus karhutla memberikan dampak yang begitu besar karena mengganggu akitvitas pendidikan, pemerintah dan perhubungan.
The post Gubri: Riau Siaga Darurat Karhutla appeared first on infoRiau.
from infoRiau http://ift.tt/2kbIdW4
Saturday, January 21, 2017
Sunday, January 15, 2017
Ekowisata Mangrove Rawa Mekar Jaya
Selain Ekowisata Mangrove Mengkapan, di Kabupaten Siak kini memiliki kawasan hutan mangrove lainnya, yakni Hutan Mangrove Rawa Mekar Jaya.
Hutan Mangrove Rawa Mekar Jaya ini berada di Kampung Rawa Mekar Jaya, Kecamatan Sungai Apit, Kabupaten Siak, dengan luas sekitar 50 Hektar.
Untuk menuju kawasan Hutan Mangrove ini dapat ditempuh melalui jalur darat, yakni kurang lebih sekitar 3 jam dari Pekanbaru. Kawasan ini mulai didirikan pada awal tahun 2015 oleh Kelompok Pecinta Alam Kampung Mekar Jaya.
Pada awalnya mereka hanya ingin menyelamatkan pohon-pohon bakau yang dirusak oleh pihak yang tidak bertanggung jawab dengan menebang bakau secara liar.
Namun, karena melihat bahwa akar-akar kayu bakau tersebut sangat unik dan menarik serta memiliki potensi untuk dikembangkan, maka muncullah ide untuk mengelola kawasan tersebut menjadi tempat wisata yang dibuka untuk umum.
Untuk masuk ke kawasan ini anda tidak perlu merogoh kantong cukup dalam, hanya perlu membayar biaya parkir sebesar Rp 3.000,- untuk kendaraan roda dua dan Rp 5.000,- untuk kendaraan roda 4 dan ada sudah dapat menikmati suasana teduh dan asri yang masih terjaga serta pepohonan yang memenuhi Rumah Alam Mangrove secara gratis, ditambah jalan kambangan dari papan yang panjangnya sekitar 500 meter.
Di dalam kawasan ini disediakan berbagai fasilitas yang dapat memanjakan pengunjung yang ingin melepas penat dari hiruk pikuknya suasana kerja. Selain suasana teduhnya pohon-pohon bakau, di sana juga terdapat rumah-rumah pohon untuk para pengunjung beristirahat melepas penat.
Bagi para pengunjung yang hobi memancing, dapat duduk bersantai di jembatan yang sudah disediakan di tepi sungai yang tentunya masih alami sehingga masih banyak ikan dan udang galah dan hasil pancingan tersebut dapat dibawa pulang secara gratis.
Selain untuk berwisata menikmati keindahan alam, di kawasan ini juga dapat dijadikan sebagai wisata edukasi dimana anak-anak, pelajar atau mahasiswa yang cinta lingkungan dapat belajar tentang pembibitan dan penanaman mangrove yang dikelola oleh Kelompok Rumah Alam Mangrove.
Kelompok Rumah Alam Mangrove telah melakukan berbagai upaya dalam pemanfaatan Ekositem Mangrove dengan pendekatan edukasi, wisata serta ekonomi kreatif berbasiskan masyarakat.
Selain mengenalkan hutan mangrove, juga telah disiapkan berbagai hasil olahan dari pohon mangrove dan hasil alam lainnya seperti sirup, dodol, selai dari buah-buahan pohon mangrove jenis berembang dan anyaman tikar dan atap rumah dari daun nipah.
Jadi untuk wisatawan yang datang dari jauh-jauh ke kawasan ini bisa membawa oleh-oleh dengan harga yang sangat terjangkau. Kegiatan penyelamatan ekosistem mangrove ini tentunya banyak sekali pengaruh serta manfaat untuk ekonomi dan kelestarian ekosistem bagi masyarakat yang berada dilingkungan mangrove.
The post Ekowisata Mangrove Rawa Mekar Jaya appeared first on infoRiau.
from infoRiau http://ift.tt/2joSrUK