Tuesday, November 8, 2016

Para Pahlawan Melayu Riau yang Terlupakan

Tokoh pahlawan Melayu Riau sebenarnya ada banyak. Khusus untuk yang mendapatkan gelar pahlawan nasional sendiri ada dua, yakni Sultan Syarif Qasim II yang berasal dari Siak Sri Indrapura dan Tuanku Tambusai yang berasal dari Rokan Hulu.

Adapun saat ini banyak dari kita yang melupakan para pahlawan Melayu Riau yang tak kalah heroiknya dibandingkan Sultan Syarif Qasim II dan Tuanku Tambusai.

Mereka adalah Hang Tuah, Tengku Sulung dari Reteh, Indragiri Hilir, Raja Ali Haji ‘Gurindam 12’ dari Kepulauan Riau, Raja Haji Fisabilillah dari Dabo, Singkep, Lingga, Datuk Tabano dari Kampar dan masih banyak lagi.

HANG TUAH

hang-tuahHang Tuah adalah seseorang pahlawan serta tokoh legendaris Melayu pada masa pemerintahan Kesultanan Malaka abad ke-15. Ia dikenal sebagai seorang pelaut miskin dengan pangkat laksamana dan juga petarung yang hebat, baik di laut maupun di daratan.

Hang Tuah bersama dengan rekan seperjuangan, Hang Jebat, Hang Nadim, Hang Kasturi, Hang Lekir, dan Hang Lekiu berhasil membunuh para bandit dan dua orang yang berjaya menghancurkan desa dengan amarahnya.

Karena kehebatannya tersebut, Bendahara (Perdana Menteri, red) dari Melaka mengambil mereka berempat untuk bekerja di istana.

Hang Tuah juga terkenal karena berhasil membunuh Taming Sari, seorang jawara yang jagoberkelahi, kebal senjata dan dapat menghilang. Ia berasal dari pemerintahan Kerajaan Majapahit.

Setelah membunuh Taming Sari, lalu Hang Tuah mengambil kerisnya dan diberi nama Taming Sari. Keris tersebut diceritakan dapat membuat pemiliknya memiliki kesaktian menjadi hilang.

TENGKU SULUNG

tengku-sulung

Merupakan seorang pejuang kemerdekaan yang melawanan kolonial Belanda di daerah Reteh, Sungai Batang. Ia diperkirakan lahir di Lingga, Kepulauan Riau.

Sejak Kecil, dididik dengan ajaran Islam yang ketat. Karena itu membuatnya tidak suka dengan Belanda dam tidak mau bekerjasama dengan Belanda dalam bentuk apapun.

Tengku Sulung menjadi Panglima Besar Reteh setelah Sultan Muhammad, Sultan Lingga yang berkuasa di Reteh. Kemudian ia membangun Benteng yang kelak ditandai dengan adanya Desa Benteng, Sungai Batang, Indragiri Hilir di Hulu Sungai Batang.

Benteng tersebut menjadi pertahanan Tengku Sulung bersama pasukannya dalam melawan Belanda. Akhirnya perjuangan Tengku Sulung dan pasukannya berhenti setelah Belanda membawa Haji Muhammad Thaha, juru tulis Tengku Sulung yang telah ditangkap Belanda di Kotabaru.

Ia diultimatum oleh Residen Belanda agar menyerah kepada Komandan Ekspedisi. Pada penyerangan 7 November 1858 yang banyak menewaskan rakyat Reteh, Tengku Sulung juga ikut tertembak di leher oleh pasukan Belanda.

RAJA HAJI FISABILILLAH

raja_haji_fisabilill

Raja Haji Fisabilillah dikenal sebagai salah satu tokoh pahlawan yang diabadikan menjadi nama bandar udara di Tanjung Pinang, yakni Bandar Udara Internasional Raja Haji Fisabilillah.

Ia lahir di Kota Lama, Ulusungai, Riau, pada tahun 1725 dan wafat di Ketapang, 18 Juni 1784. Beliau dimakamkan di Pulau Penyengat, Indera Sakti, Tanjung Pinang, Provinsi Kepulauan Riau.

Selain melawan pemerintahan Belanda, Raja Haji Fisabilillah juga berhasil membangun pulau Biram Dewa di sungai Riau Lama. Ia dijuluki sebagai Pangeran Sutawijaya (Panembahan Senopati) di Jambi, karena keberaniannya.

RAJA ALI HAJI

raja_ali_hajiRaja Ali Haji bin Raja Haji Ahmad atau yang lebih dikenal dengan nama penanya, yakni Raja Ali Haji, merupakan seorang ulama, sejarawan, dan pujangga abad ke-19 keturunan Bugis dan Melayu.

Raja Ali Haji lahir di Selangor, Malaysia, tahun 1808 dan meninggal di Pulau Penyengat, Kepulauan Riau, tahun 1873. Ia merupakan cucu dari Raja Haji Fisabilillah, Yang Dipertuan Muda IV dari Kesultanan Lingga.

Raja Ali Haji dikenal sebagai pencatat pertama dasar-dasar tata bahasa Melayu lewat buku Pedoman Bahasa yang menjadi standar bahasa Melayu. Kemudian standar bahasa Melayu itulah yang ditetapkan sebagai bahasa nasional, bahasa Indonesia, dalam Kongres Pemuda Indonesia 28 Oktober 1928.

Adapun mahakaryanya, Gurindam Dua Belas (1847), menjadi pembaru arus sastra pada zamannya. Selain itu, Kitab Pengetahuan Bahasa, Kamus Loghat Melayu-Johor-Pahang-Riau-Lingga penggal yang pertama, merupakan kamus ekabahasa pertama di Nusantara.

Syair Siti Shianah, Suluh Pegawai, Hukum Nikah, dan Sultan Abdul Muluk, Tuhfat al-Nafis (“Bingkisan Berharga” tentang sejarah Melayu), Mukaddimah fi Intizam (hukum dan politik), merupakan hasil karyanya.

Atas hasil-hasil karyanya tersebut, Raja Ali Haji juga patut diangkat jasanya dalam penulisan sejarah Melayu. Tak hanya aktif menulis, ia juga aktif sebagai penasihat kerajaan.

Pada 5 November 2004 yang lalu, Raja Ali Haji ditetapkan oleh Pemerintah Republik Indonesia menjadi pahlawan nasional.

DATUK TABANO

makam-datuk-tabano

Datuk Tabano adalah tokoh pejuang dari Kampar, yang nama kecilnya Gandulo. Ia dilahirkan tahun 1869 di kampung Uwai di Kenegrian daerah Limo Koto Kampar.

Beliau menjadi Dubalang dari Datuk Tuo dan diberi gelar Datuk Tabano oleh Ninik Mamak suku Melayu Datuk Tua, hasil kesepakatan kaum persukuan Kampar.

Datuk Tabano memegang kekuasaan pada saat negeri sedang carut marut, dengan pusat pertahanan berada di tepi sungai Kampar, Batu Dinding Rantau Berangin. Sedangkan pelocuan tonggak di daerah pulau Ompek Kuok.

Berbekal ilmu kebal diri, ia mampu mempertahankan Limo Koto dari serbuan Belanda yang datang dari hulu.

Pada pertengahan tahun 1895, terjadi perang antara Belanda dengan rakyat Limo Koto. Perahu pasukan Belanda tenggelam setelah dihajar pasukan Tabano, saat memasuki kandang perairan.

The post Para Pahlawan Melayu Riau yang Terlupakan appeared first on infoRiau.



from infoRiau http://inforiau.co.id/melayu/para-pahlawan-melayu-riau-yang-terlupakan/

Thursday, November 3, 2016

Maawuo Danau Bokuok, Tradisi Menangkap Ikan di Kampar

Event tradisional wisata Riau, Maawuo Danau Bokuok, bakal digelar pada tanggal 13 November 2016 mendatang.

Rencananya acara tahunan yang digelar di Danau Bokuok, Kecamatan Tambang, Kabupaten Kampar, ini akan dibuka langsung oleh Gubernur Riau, Arsyadjuliandi Rachman.

Maawuo Danau Bokuok merupakan tradisi menangkap ikan bersama-sama menggunakan jala. yakni sejenis jaring yang menggunakan besi pemberat di pinggir, saat dilempar akan mengembang.

Tradisi yang telah ada turun temurun sejak tiga ratus tahun yang lalu ini dulunya hanya dilaksanakan sekali setahun menjelang bulan puasa.

Adapun tujuannya agar ikan yang telah ditangkap dapat dijadikan sebagai bahan makanan. Karena pada jaman dulu, pada saat bulan puasa (ramadhan, red) masyarakat di sana tidak bekerja.

Tapi saat ini acara Maawuo Danau Bokuok hanya dilaksanakan sekali dalam beberapa tahun. Biasanya sebelum pelaksanaan Maawuo, para tetua adat dan ninik mamak menggelar rapat.

Masyarakat setempat pada hari H mendirikan pondok/tenda, bahkan sebagian masyarakat juga bermalam di sana.

Pesta rakyat Maawuo Danau Bokuok ini dipastikan akan berjalan meriah serta mendapatkan dukungan dari berbagi pihak, baik itu dari pemerintah daerah hingga seluruh tokoh masyarakat Tambang.

Rencananya akan ada lomba yang melibatkan para musisi tradisional antar desa yang ada di Kecamatan Tambang.

Pihak panitia juga telah mempersiapkan hadiah, salah satunya memperebutkan piala bergilir Gubernur Riau pada perlombaan pacu sampan yang akan diikuti seluruh Kecamatan se-Kabupaten Kampar. (grc)

The post Maawuo Danau Bokuok, Tradisi Menangkap Ikan di Kampar appeared first on infoRiau.



from infoRiau http://ift.tt/2eCh37D

Tuesday, November 1, 2016

UMP Riau 2017

Upah Minimum Provinsi (UMP) Riau dipastikan mengalami kenaikan sebesar 8,25 Persen jika dibandingkan dengan UMP pada tahun yang sebelumnya.

Hal tersebut setelah Pemerintah Provinsi (Pemprov) Riau melalui Dinas Tenaga Kerja dan Transmigrasi menetapkan angka UMP Riau tahun 2017.

Untuk diketahui bahwa UMP Riau tahun 2017 ditetapkan pada angka Rp 2.266.722,53 dan SK Penetapannya tersebut telah ditandatangani oleh Gubernur Riau, Selasa (1/11) pagi.

Seperti yang disampaikan oleh Kadisnakertransduk Riau, Rasidin Siregar, bahwa kenaikan UMP ini berdasarkan pada Peraturan Pemerintah (PP) 78 tahun 2015.

Adapun kenaikan UMP 8,25 persen ini berlaku secara nasional, yang mana Inflasi dan Produk Domestik Regional Bruto (PDRB) menjadi tolak ukurnya.

Riau menjadi salah satu dari 17 provinsi di Indonesia yang menerapkan kenaikan UMP sebesar 8,25. Ke-17 provinsi tersebut antara lain:

  1. Kalimantan Tengah
  2. Sulawesi Utama
  3. Sulawesi Tengah
  4. Maluku
  5. Papua Barat
  6. Sulawesi Barat
  7. Bengkulu
  8. Riau
  9. DKI Jakarta
  10. Kalimantan Timur
  11. Sulawesi Selatan
  12. Kalimantan Utara
  13. Lampung
  14. Sulawesi Tenggara
  15. Maluku Utara
  16. Sumatera Selatan
  17. Papua

The post UMP Riau 2017 appeared first on infoRiau.



from infoRiau http://ift.tt/2eWAzMz

Tuesday, October 25, 2016

Sumur Kering, Masyarakat Rohul Gelar Salat Istisqa

Masyarakat di Kabupaten Rokan Hulu (Rohul) merindukan hujan. Sudah empat bulan belakangan intensitas hujan berkurang hingga sebabkan sumur masyarakat kering.

Akibat sumur di rumah kering, kebanyakan masyarakat lebih memilih beraktivitas di aliran sungai terdekat. Namun, bagi masyarakat berkecukupan, mereka lebih memilih membeli air dari Penyedia Air Bersih atau PAB.

Berharap hujan segera turun, siswa SMK Negeri 1 Rambah menggelar Salat Istisqa atau Salat minta hujan di halaman sekolahnya dipimpin Imam dan Khatib Ustad Amrizal, Selasa (25/10/16) pagi.

Kepala SMKN 1 Rambah Yulisman mengatakan Salat Istisqa dilaksanakan merupakan ide dari guru-guru di sekolahnya, karena musim kemarau sudah terjadi cukup lama.

“Ini ide dari guru-guru, karena sudah lama musim kemarau. Sumur di rumah para guru mulai kering,” ujar Yulisman uang dikutip inforiau.co.id dari riauterkinicom, Selasa sore.

Di hari yang sama, masyarakat di Kecamatan Rambah Samo juga menggelar Salat Istisqa di lapangan kantor Camat setempat.

Menurut masyarakat Rohul, musim kemarau tahun ini sudah luar biasa. Di tahun-tahun sebelumnya, musim kemarau hanya sekira tiga bulan, namun di tahun ini sudah empat bulan.

Dampak kemarau panjang, debit air Sungai Batang Lubuh Pasirpangaraian dan Sungai Rokan Ujungbatu juga sudah mulai menyusut.

Di musim kemarau, petugas BPBD Rohul punya tugas baru, distribusikan air bersih untuk masyarakat, seperti di Kecamatan Rambah Hilir dan Kecamatan Tambusai.

Hanya untuk mendapatkan air bersih masyarakat rela membawa jirigen, mencari air sampai ke aliran sungai dan aliran irigasi. Langkah ini dilakukan karena mereka tak punya uang cukup membeli air. (rtc/fdi)

The post Sumur Kering, Masyarakat Rohul Gelar Salat Istisqa appeared first on infoRiau.



from infoRiau http://ift.tt/2fdYTg5

2 Eks Kapolda Riau Beda Pernyataan SP3 Kasus Kebakaran Lahan

Bekas Kepala Kepolisian Daerah Riau Inspektur Jenderal Dolly Bambang Hermawan mengaku mengeluarkan surat perintah penghentian penyidikan (SP3) terhadap tiga korporasi yang diduga membakar lahan. Dia membantah menghentikan penyidikan terhadap 15 korporasi.

“(SP3) itu pun dilakukan di Polres Pelalawan,” kata Dolly, di Kompleks Parlemen, Senayan, Selasa, 25 Oktober 2016. “Sisanya saya tidak tahu. Saya sudah bukan kapolda (kepala kepolisian daerah).”

Dolly menjelaskan penghentian penyidikan tersebut di hadapan Panitia Kerja Kebakaran Lahan dan Hutan Komisi III Dewan Perwakilan Rakyat. Panitia memanggil Dolly sebagai Kepala Polda Riau sebelum digantikan Brigadir Jenderal Supriyanto.

Anggota Panitia Kerja dan Komisi Hukum, Arsul Sani, mengatakan bakal memanggil kembali Dolly dan mantan Kepala Polda Riau Brigadir Jenderal Supriyanto. “Sementara Pak Supriyanto bilang SP3 dilakukan oleh Kapolda sebelumnya,” ujar Arsul.

Pada rapat panitia kerja sebelumnya, Supriyanto menjelaskan SP3 dikeluarkan oleh Kapolda Riau. Supriyanto mengatakan pihaknya mengeluarkan SP3 karena tidak memenuhi persyaratan atau alat bukti.

Beberapa alasannya antara lain ada perusahaan yang sudah dicabut izinnya oleh Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan, kebakaran terjadi di lahan milik masyarakat, dan sumber api berasal dari lahan yang berseberangan.

Dolly menambahkan, selama jabatannya terdapat 18 kasus yang diusut terkait dengan kebakaran hutan. Namun, ia tak mengetahui munculnya SP3 terhadap 15 perusahaan sisanya. “Silakan saja kalau sekian banyak SP3, tinggal lihat bulan, kapan SP3,” ujarnya. seperti dikutip inforiau.co.id dari tempo.co. (tc/fdi)

The post 2 Eks Kapolda Riau Beda Pernyataan SP3 Kasus Kebakaran Lahan appeared first on infoRiau.



from infoRiau http://ift.tt/2eEqDXM

Monday, October 24, 2016

Korlantas Rancang Bayar Tilang bisa via “Online”

Korps Lalu Lintas Polri tengah merancang pembayaran tilang kendaraan menggunakan sistem online.

“Tilang, kami akan bikin online,” ujar Kepala Korps Lalu Lintas Irjen (Pol) Agung Budi Maryoto di Kompleks Istana Kepresidenan Jakarta, Senin (24/10/2016).

Masyarakat tinggal mengunduh aplikasi yang disediakan oleh Polri. Melalui aplikasi itu, pelanggar tinggal membayar berapa denda sesuai pasal yang dilanggar.

“Bayarnya juga bukan cash. Tapi mobile banking,” ujar Agung.

Polri masih berkoordinasi dengan Kementerian Hukum dan HAM serta Mahkamah Agung untuk finalisasi regulasi rencana kebijakan itu.

Pihaknya akan menjadikan beberapa daerah sebagai percontohan tilang online, yakni DKI Jakarta, Jawa Tengah dan Jawa Timur.

“Secara simultan kami lalu akan lanjutkan di seluruh Indonesia,” ujar dia.

Selain tilang, sistem online serupa juga direncanakan diterapkan secara masif dalam hal mengurus dokumen lalu lintas. Misalnya SIM, STNK dan BPKB.

Diketahui, mengurus SIM, STNK dan BPKB saat ini sudah bisa menggunakan sistem online, meskipun belum seluruhnya.

Agung mengatakan, hal itu dilakukan demi mencegah praktik pungutan liar.

“Itu bisa terputus (kemungkinan pungutan liar antara) masyarakat dengan si petugas. Kemudian mengurus ini juga bisa lebih cepat,” ujar Agung.

Soal sumber daya manusia Polri yang mengurus dokumen lalu lintas, Agung sudah mengadakan pelatihan dan pembekalan.

Jika masyarakat masih menemukan ada polisi yang memungut uang, Agung mempersilahkan untuk melapor ke Propam Polri.

“Karena fungsi pengawasan da penindakan internal ada di sana. Kewenangan saya hanya memberikan petunjuk soal pungli itu bahwa tidak boleh,” ujar Agung sebagaimana dikutip inforiau.co.id dari kompas. (kc/fdi)

The post Korlantas Rancang Bayar Tilang bisa via “Online” appeared first on infoRiau.



from infoRiau http://ift.tt/2eEqZz9

KPU Dianggap Cederai Pesta Demokrasi di Pekanbaru dengan tak Loloskan Pasangan BISA

Meski sudah diumumkan bahwa pasangan BISA tidak lolos menjadi peserta Pemilihan Kepala Daerah (Pilkada) 2017-2022, namun koalisi mengharapkan kepada masyarakat Pekanbaru untuk bersabar dan berdoa.

Hal ini disampaikan langsung oleh Ketua tim pemenangan pasangan BISA, Abu Bakar Siddik usai mendengarkan hasil pengumuman paslon di kantor KPU Pekanbaru, Senin (24/10).

“Saya pastikan pasangan BISA akan menjadi peserta Pemilu kota Pekanbaru 2017-2022,” kata Abu Bakar ketika dikonfirmasi di kantor KPU Pekanbaru.

Abu menganggap keputusan KPU telah menciderai pesta Demokrasi yang ada di Pekanbaru. Karena KPU tidak komitmen dengan apa yang diputuskan Panwaslu.

“Jelas-jelas terhadap surat Panwas menyatakan paslon kami telah memenuhi syarat, kenapa kami tidak pernah diberitahu baik itu ke partai pengusung. Yakni PDI P maupun PPP. Jelas kami menganggap artinya ketika tidak pernah diberitahu kepada partai pengusung maka secara hukumnya KPU harus tunduk terhadap surat yang dikeluarkan Panwaslu, apalagi semua ada tahapan,” jelasnya dikutip inforiau.co.id dari beritariau.com.

Diungkapkan Abu Bakar, etikanya tanggal 4 Oktober merupakan hari terakhir berkas dilengkapi, tidak ada pemberitahuan kepada partai pengusung, dan pihaknya mengganggap pasangannya memenuhi syarat.

“Apa yang diputuskan ini telah mencederai pesta demokrasi di kota Pekanbaru. Dan kami sebagai partai pengusung akan melakukan gugatan ke Panwaslu,” sebutnya.

Ditambahkan Abu Bakar, dari apa yang diputuskan pihaknya menganggap KPU Pekanbaru sangat kurang memahami aturan, karena tahapan sudah ada.

“Tanggal 4 Oktober semua sudah selesai tapi pada 4 Oktober itu kami tidak pernah diberitahu ke partai. Kami anggap KPU tidak profesional dan tidak objektif,” sebutnya. (brc/fdi)

The post KPU Dianggap Cederai Pesta Demokrasi di Pekanbaru dengan tak Loloskan Pasangan BISA appeared first on infoRiau.



from infoRiau http://ift.tt/2epROu9

Waspada !, 1.246 Warga Riau Digigit Anjing selama 2016

Kepala Dinas Kesehatan (Kadiskes) Riau, Andra Sjafril Senin ((24/10/16) mengatakan bahwa dari data yang dihimpun Diskes Riau dari seluruh Kabupaten/kota, sejak Januari hingga September 2016, ad 1.246 warga Riau yang digigit anjing.

Dari jumlah itu 3 orang meninggal dunia karena anjing yang menggigit ternyata membawa virus rabies. 3 orang itu, 2 diantaranya merupakan warga Pekanbaru dan 1 orang warga Kuansing.

“Untuk menekan kasus meninggal akibat terinfeksi virus rabies akibat gigitan anjing, Seluruh Diskes di Riau diinstruksikan memberikan vaksin anti rabies kepada korban gigitan anjing,” terang Andra yang dikutip inforiau.co.id dari riauterkini.com.

Menurutnya, dari 1,246 korban gigitan anjing di Riau sejak Januari-September 2016, 949 orang sudah mendapatkan vaksin anti rabies. Sisanya, dengan berbagai kondisi, masih belum mendapat vaksin anti rabies.

“Kasus korban meninggal akibat terinfeksi virus rabies di Pekanbaru tersebut disebabkan korban gigitan anjing itu terlambat mendapatkan vaksin anti rabies kepada petugas kesehatan,” terang Andra.

Untuk itu, Andra menghimbau kepada seluruh masyarakat agar apabila terjadi gigitan anjing untuk disegerakan meminta vaksin kepada petugas kesehatan di puskesmas-puskesmas terdekat. (rtc/fdi)

The post Waspada !, 1.246 Warga Riau Digigit Anjing selama 2016 appeared first on infoRiau.



from infoRiau http://ift.tt/2epLItF

Warga Kuansing Kena Pungli 50rb Urus Surat Nikah

Peraturan nikah di Kantor Urusan Agama (KUA) gratis sepertinya membuat beberapa oknum mengambil cara lain untuk melakukan pungli, hal ini terjadi pada Iwan, warga Sentajo Raya, Senin (24/10/2016) pagi. Ia dimintai oleh oknum pegawai Kantor Urusan Agama (KUA) Kantor Urusan Agama (KUA) saat mengurus surat rekomendasi pindah nikah keponakannya.

Oknum pegawai tersebut dengan santai meminta uang senilai Rp50 ribu kepada warga yang ingin mengurus pernikahan.

“Setelah surat selesai, dia minta uang Rp50 ribu. Kemudian saya tanya, itu uang apa? Apa memang seperti itu aturannya? Cewek tersebut jawab iya. Kalau seandainya tak dipatok, tak masalah buat kita. Ini tidak, dia langsung minta Rp50 ribu. Ya, karena katanya begitu aturannya, ya saya bayar,” papar Iwan sebagaimana dikutip inforiau.co.id dari goriau.com.

Dia mengaku heran dengan pungutan tersebut. Sebab, pemerintah telah menggratiskan biaya nikah, jika pernikahan dilaksanakan di kantor. “Namun, sekarang untuk ngurus surat, kok harus bayar. Ada apa? Padahal, saya pernah baca di media, kalau Kemenag Kuansing menegaskan tidak ada biaya,” tutur Iwan.

Pengaduan mengenai pungli di tubuh Kemenag Kuansing bukan yang pertama. Beberapa bulan silam, warga juga mengeluhkan mengenai pungutan tersebut. Namun, Kemenag Kuansing menegaskan tidak ada pungli. Bahkan, Kemenag siap memberi sanksi kepada para pelaku. (grc/fdi)

The post Warga Kuansing Kena Pungli 50rb Urus Surat Nikah appeared first on infoRiau.



from infoRiau http://ift.tt/2epDmjA

Friday, October 14, 2016

Kabupaten Siak Siap Gelar Tour de Siak 2016

Saat ini, Pemerintah Kabupaten Siak tengah melakukan persiapan penyelenggaraan salah satu event berskala Internasional yaitu Tour de Siak 2016, seperti melakukan persiapan terhadap jalan yang bakal menjadi lintasan balap.

Event yang sudah memasuki kali keempat pelaksanaan ini akan dilaksanakan mulai tanggal 17-22 Oktober 2016. Ajang balap sepeda terbuka ini akan diikuti oleh pebalap nasional dan internasional. Sudah ada 15 tim yang dipastikan ikut meramaikan ajang ini baik dari dalam negeri maupun dari luar negeri.

Tim dalam negeri yang menjadi peserta yakni Pegasus Continental Team, Customs, Cycling Club, KFC Jakarta, PRCT Jakarta, Lombok Bike Community, BRCC Banyuwangi, PRB Pessel, dan tim lokal Siak BSP.

Sementara tim luar negeri yang akan ikut bertarung antara lain Black Ink CCN Cycling Team Singapore, Singha Infinite Cycling Team Thailand, Action Cycling Team Taiwan, NSC-MYCRONE-Malaysia, Persatuan Lumba Basikal Trengganu Malaysia, Vietnam National Team, LOF Cycling Team Philipines.

Rencananya, pembukaan balap sepeda Tour de Siak akan dihadiri oleh Menteri Pariwisata, Arief Yahya. Penyelenggaraan Tour de Siak 2016 sebagai sport tourism diharapkan bisa menjadi salah satu potensi wisata unggulan di Siak dan Riau umumnya. Selain itu, juga dapat memberikan dampak ekonomi langsung kepada masyarakat karena tingkat kunjungan wisata di Siak akan semakin meningkat.

Seperti tahun-tahun sebelumnya, untuk memeriahkan acara ini, pemerintah juga akan menyuguhkan berbagai pagelaran kesenian sebagai hiburan masyarakat seperti acara fun bike, lomba fotografi dan pembukaan pameran bazar ekonomi kreatif.

Namun, tahun ini akan dikemas lebih meriah lagi dengan adanya acara menabuh kompang dengan peserta sebanyak 2.000 orang. Menurut kepala Dinas Pariwisata Pemuda dan Olahraga (Disparpora) Siak, Hendrisan, kegiatan menabuh kompang tersebut akan digelar di lapangan Tugu, depan Istana Siak. Peserta kompang tersebut memakai tanjak yang sudah disablon dengan tulisan “Pesona Indonesia dan akan memecahkan rekor MURI”.

Tour de Siak menawarkan hal yang berbeda dengan event serupa yang digelar di berbagai tempat di Indonesia dengan hadirnya trek kebun sawit yang menjadi pemandangan khas yang hanya bisa ditemukan di Siak.

Selain itu juga akan melintasi 3 jembatan megah di Kabupaten Siak  yaitu Jembatan Sultan Abdul Jalil Rahmadsyah di Teluk Mesjid, Jembatan Sultan Syarid Hasyim di Maredan, Tualang dan Jembatan Tengku Agung Sultanah Latifah di kota Siak.

Ada 4 etape yang akan dilalui oleh peserta dengan total jarak sejauh 543 Km. Pada Etape I, pebalap akan melewati Kota Siak-Simpang Dayun sebanyak 3 kali bolak balik dengan total jarak tempuh 115,45 km yang melintasi Jembatan Tengku Agung Sultanah Latifah.

Lalu pada Etape II kedua dengan jarak tempuh sepanjang 181,12 km. Rute yang dilewati adalah Kota Siak-Dayun-Gasib-Tualang-Kota Siak dan peserta akan menemui sedikit tantangan dengan jalur yang menanjak saat melewati jembatan Sultan Syarif Hasyim.

Kemudian pada Etape III yang jaraknya 154,18km, peserta akan disuguhi hijaunya pemandangan persawahan saat melewati rute Kota Siak-Bungaraya-Sabak Auh-Sungai Apit-Kota Siak. Etape IV yang terakhir yang akan dilalui peserta yaitu jalanan berliku di kota siak dengan jarak 82,28 Km.

The post Kabupaten Siak Siap Gelar Tour de Siak 2016 appeared first on infoRiau.



from infoRiau http://ift.tt/2dYiTkL

Thursday, October 13, 2016

Laksamana Mengamuk, Minuman Unik Nan Menyegarkan

Riau merupakan salah satu provinsi yang memiliki beraneka ragam kuliner khasnya terutama yang bercita rasa melayu. Begitu banyak makanan dan minuman khas dari Riau yang menggugah selera karena tampilan yang menggoda serta namanya yang unik. Salah satu kuliner khas yang memiliki nama yang unik adalah minuman Laksamana Mengamuk. Dari namanya saja mungkin banyak yang bertanya-tanya kenapa bisa dinamakan begitu sehingga jadi penasaran ingin mencobanya.

Konon menurut cerita, keunikan nama minuman ini berasal dari kisah seorang laksamana yang mengamuk karena istrinya dibawa lari oleh seorang pria pemilik kebun kuini/kweni. Karena amarahnya, sang laksamana melampiaskannya dengan menebaskan pedangnya ke segala arah sehingga sehingga buah kuini-kuini tersebut berguguran ditanah karena tertebas. Setelah itu ia pun pulang kerumah.

Awalnya, para warga yang melihat hal tersebut merasa ketakutan. Namun setelah sang laksamana pergi, mereka segera mengumpulkan buah-buah tersebut dan membawanya pulang. Semula mereka bingung akan diapakan buah-buah yang telah rusak tersebut. Tapi, ada seorang wanita yang mencoba mencampur potongan-potongan buah tersebut kedalam kuah santan yang diberi gula. Sehingga tersebutlah nama minuman tersebut Laksamana Mengamuk.

Minuman khas Riau ini biasanya disajikan dalam acara-acara jamuan, buka puasa, dan perayaan-perayaan hari besar lainnya. Untuk dapat membuatnya, Puan-Puan tidak perlu memiliki keahlian memasak yang khusus karena sangatlah mudah caranya. Berikut penulis bagikan resep untuk membuat minuman Laksamana Mengamuk.

Bahan-bahan yang perlu disiapkan adalah:

  • Buah kuini/kweni, dikupas dan dipotong dadu atau kecil memanjang
  • Santan kelapa
  • Gula pasir
  • Es batu
  • Daun pandan

Kemudian caranya membuatnya sangatlah mudah. Pertama-tama, masukkan santan kelapa kedalam panci dan tambahkan gula secukupnya, tergantung selera tuan dan puan. Kemudian didihkan. Untuk menambah aroma harum pada santan, masukkan daun pandan. Setelah mendidih matikan api dan sisihkan santan tersebut agar dingin. Setelah dingin, masukkan potongan buah kuin/kweni kedalamnya. Untuk menambah kesegaran, puan-puan bisa menambahkan es batu kedalam gelas saat hendak disajikan. Cukup mudah bukan. Selamat mencoba.

The post Laksamana Mengamuk, Minuman Unik Nan Menyegarkan appeared first on infoRiau.



from infoRiau http://ift.tt/2dAs48L

Wisata Alam Ekowisata Mangrove Mengkapan di Kabupaten Siak

Mungkin selama ini kebanyakan dari kita hanya mengenal Istana Siak dan beberapa bangunan bersejarah lainnya sebagai objek wisata yang terkenal. Namun tak banyak yang tahu bahwa Siak juga memiliki tujuan wisata alam yang tidak boleh dilewatkan yaitu, Ekowisata Mangrove Mengkapan.

Kawasan Hutan Mangrove yang dikelola oleh Kelompok Mangrove Lestari dan PT EMP Malacca Strait S A ini berada di Desa Mengkapan, Kecamatan Sungai Apit, serta memiliki peranan penting dalam menjaga keseimbangan ekosistem alam.

Untuk menuju ke area wisata tersebut, ada dua jalur alternatif yang dapat ditempuh. Jalur pertama bisa melewati jalan baru Siak jika anda ingin berjalan-jalan di Kabupaten Siak terlebih dahulu. Setelah melewati jembatan Tengku Agung Sultanah Latifah anda bisa langsung menuju Kecamatan Bunga Raya dan di sepanjang perjalanan kita akan dimanjakan dengan pemandangan area persawahan yang menyejukkan mata.

Setelah itu, kita akan melintasi salah satu jembatan panjang di Teluk Mesjid Kecamatan Sungai Apit yaitu Jembatan Sultan Abdul Jalil Rahmad Syah. Kemudian pada jalan yang mengarah ke pelabuhan Buton, kita akan menemukan papan petunjuk yang bertuliskan Jembatan Hitam Ekowisata Mangrove di simpang empat pelabuhan Buton.

Sedangkan jika menempuh jalur alternatif, kita tidak perlu berbelok-belok dan jaraknya pun tidak sejauh jalur pertama. Jalanya hanya lurus saja melewati jalan Siak lama hingga ke simpang empat pelabuhan buton.

Dari simpang empat tersebut, Desa Mengkapan tersebut terletak di sebelah kiri dengan plang yang terlihat sangat jelas. Sebelum sampai ke lokasi wisata, kita akan melewati pemukiman warga kampung mengkapan yang mayoritasnya melayu dan jawa. Kawasan Ekowisata Mangrove ini berada di belakang rumah warga.

Kawasan hutan ini memang sudah ada sejak tahun 2004 yang lalu, namun baru mulai terekspos dan dikenal luas pada tahun 2013. Berkat kegigihan masyarakat dan beberapa pihak yang membantu, Kawasan Ekowisata Mangrove ini sekarang menjadi salah satu destinasi wisata yang cukup berpotensi.

Terbentuknya kawasan ini diawali oleh penanaman yang dilakukan oleh masyarakat Desa Mengkapan melalui kerjasama antara Kelompok Mangrove dengan PT Kondur Petroleum S.A (sekarang EMP Malacca Strait S.A).

Dari jembatan kayu berwarna hitam yang lebih populer disebut Jembatan Hitam, kita dapat menikmati keindahan kawasan yang memiliki pantai dan hamparan laut ini sekaligus untuk berfoto mengabadikan momen.

Kawasan Ekowisata Mangrove ini juga menawarkan berbagai wisata edukasi tentang mangrove, mulai dari jenisnya, pembibitan, penanaman, dan sebagainya bagi para pengunjung.

Yang lebih menariknya lagi, di kawasan ini juga disediakan suatu area yang dinamakan “Gembok Cinta Mangrove”. Biasanya para pengunjung yang datang ke sini memasang gembok dengan tujuan agar ikut serta mencintai mangrove dan melestarikannya.

Jadi tidak perlu jauh-jauh datang ke Jembatan Pont des Arts, Paris, untuk memasang gembok cinta anda. Dengan adanya gembok cinta ini dapat menambah penghasilan masyarakat sekitar Mangrove.

Wilayah ini patut untuk anda masukkan dalam list jika berkunjung ke Siak dikarenakan banyak menawarkan wisata yang menarik dan ditambah lagi gratis, cukup dengan membayar biaya parkir saja.

Kedepannya pemerintah berencana untuk mengembangkan kawasan ini dengan menambah sarana dan prasananya seperti menyediakan sampan untuk menyusuri keindahan Mangrove dan menambah fasilitas-fasilitas lain yang menunjang sehingga para pengunjung betah untuk berlama-lama menikmati keindahannya.

The post Wisata Alam Ekowisata Mangrove Mengkapan di Kabupaten Siak appeared first on infoRiau.



from infoRiau http://ift.tt/2ea0D5M

Thursday, September 1, 2016

2017, PLTS Dibangun di Pelalawan

Pada Februari lalu, terungkap adanya wacana Pembangkit Listrik Tenaga Surya (PLTS) akan dibangun di Riau dengan daya sebesar 15 Megawatt (MW). Kabar baiknya, pada tahun 2017 mendatang pembangunannya akan segera dimulai.

Lokasi pembangunan pembangkit listrik dengan sumber cahaya matahari tersebut terletak di Desa Sokoi, Kecamatan Pangkalan Kuala Kampar, Kabupaten Pelalawan.

Jhon Naidi SSos, Kepala Bidang (Kabid) Kelistrikan Dinas Pertambangan dan Energi (Distamben) Kabupaten Pelalawan, Kamis (1/9) di Pangkalan Kerinci, menjelaskan bahwa pembangunan PLTS ini merupakan proyek dari pusat melalui Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM).

Dijelaskan olehnya bahwa pembangunan Pembangkit Listrik Tenaga Surya ini dianggarkan melalui dana anggaran Pendapatan dan Belanja Negara (APBN) sebesar Rp 11 Milyar dan akan direalisasikan pada tahun 2017 mendatang.

Sebelumnya ia telah mengajukan proposal pembangunan tiga unit Pembangkit Listrik Tenaga Surya kepada Pemerintah pusat pada awal tahun 2016 yang lalu. Namun pemerintah pusat hanya mengabulkan satu dari tiga usulan pembangunan PLTS yang telah diajukan.

Proyek dari Kementerian ESDM ini akan di-handle langsung oleh Pemerintah pusat. Sementara pihak Distamben Pelalawan hanya akan membantu dalam pengawasan pembangunan nantinya.

Adapun Pembangunan pembangkit listrik yang bersumberkan cahaya matahari ini dianggap sangat potensial jika dibangun di Provinsi Riau. Karena letak geografis Riau yang terletak di garis khatulistiwa, sehingga memiliki potensi tropis yakni terkena cahaya matahari sepanjang tahun.

Dengan radiasi panas matahari di Riau yang mencapai 4,8 kwh/m2 dalam satu hari, hal tersebut dinilai cukup untuk dapat menghasilkan listrik.

The post 2017, PLTS Dibangun di Pelalawan appeared first on infoRiau.



from infoRiau http://ift.tt/2c5GIXY

Friday, August 26, 2016

Tata Cara Pernikahan Adat Melayu Riau

Pernikahan merupakan suatu upacara penyatuan dua insan dalam sebuah ikatan yang diresmikan secara norma agama, adat, hukum, dan sosial. Adanya beragam suku bangsa, agama, budaya serta kelas sosial menimbulkan bervariasinya upacara pernikahan. Pernikahan merupakan fase penting dalam kehidupan yang dilalui manusia yang bernilai sakral. Oleh karena itu, orang sangat memperhatikan dan memikirkan setiap proses-proses yang akan dilalui.

Menurut ajaran islam, sebenarnya tahapan upacara pernikahan tidaklah rumit dan memberatkan. Pernikahan dikatakan sah asalkan sesuai dengan syarat-syarat dan rukun-rukunnya. Namun jika mengikut adat akan terlihat sedikit rumit karena banyaknya tahapan-tahapan yang harus dilalui. Namun hal tersebut sah-sah saja karena adat melayu tetap berpegang teguh pada ajaran agama Islam seperti dalam istilah “adat bersendi syarak, syarak bersendi kitabullah”. Tahapan-tahapan yang dilalui menurut adat melayu Riau dibagi menjadi 3 yaitu: prosesi sebelum perkawinan, prosesi persiapan perkawinan dan prosesi setelah perkawinan.

Adat prosesi sebelum perkawinan ini menjelaskan perihal perkawinan ideal dan pembatasan jodoh, bentuk-bentuk perkawinan, syarat-syarat untuk kawin, dan cara memilih jodoh. Secara umum, terdapat 4 tahapan yang harus dilalui dalam prosesi ini:

  1. Merisik

Merisik merupakan langkah pertama yang dilakukan dalam proses perkawinan yang bertujuan untuk menyelidiki tentang keberadaan seorang calon pengantin yang dilakukan oleh pihak laki-laki. Hal ini dikarenakan zaman dulu pergaulan pria dan wanita dibatasi oleh adat budaya tidak seperti saat ini yang terlalu terbuka dan hampir tanpa batas. Jadi, jika seorang pemuda merasa tertarik akan seorang gadis, maka ia akan menyampaikan kepada kedua orang tuanya dan segala urusannya diserahkan pada mereka. Merisik bisa dilakukan oleh orang tua laki-laki tersebut atau dengan mengirim orang yang dipercaya sebagai utusan untuk mencari informasi tentang calon istri berkaitan dengan latar belakang, kemampuannya mengurus rumah tangga, kesuciannya, kepribadiannya, serta pergaulannya dengan orangtua, tetangga, dan masyarakat. Hal yang terpenting untuk ditanyakan adalah apakah si gadis sudah dipinang orang atau sudah terikat janji dengan orang lain. Jika sudah, maka kedatangan pihak laki-laki dianggap hanya untuk bersilaturrahmi.

2. Meminang

Setelah diketahui bahwa si gadis belum memiliki ikatan dengan laki-laki lain dan telah disepakati bahwa pihak laki-laki berkenan untuk menjodohkan anak laki-lakinya dengan si gadis, maka dilakukan ke tahapan selanjutnya yaitu, meminang. Kemudian pihak laki-laki akan meberitahukan tentang kedatangan utusannya untuk melakukan peminangan dan pihak wanita menunggu sambil melakukan beberapa persiapan seperti tepak sirih sebagai pertanda hati ikhlas menanti dan mengharapkan perundingan berjalan lancar. Utusan terdiri dari beberapa orang yang dituakan dan seseorang juru bicara untuk menyampaikan maskud dan tujuan kedatangannya yang dijawab oleh pihak wanita. Jawaban bisa diberikan langsung saat peminangan namun adakalanya pihak perempuan meminta waktu beberapa hari untuk menjawabnya dikarenakan mereka ingin bermufakat terlebih dahulu dengan keluarga.

  1. Mengantar Tanda

Tahapan berikutnya yang harus dilewati setelah didapat jawaban diterimanya pinangan tersebut adalah mengantar tanda yang merupakan suatu ikatan janji diantara kedua calon pengantin. Tanda ini hakekatnya menjadi wujud dari persetujuan penerimaan pinangan dan sebagai pengikat bagi kedua belah pihak. Waktu pelaksanaannya berdasarkan kepada kesepakatan kedua belah pihak. Dalam acara antar tanda ini, hanya pihak laki-laki yang membawa sebuah cincin emas belah rotan dengan ukuran sesuai dengan tingkat sosialnya. Setelah prosesi antar tanda selesai dapat disimpulkan tentang berapa besarnya uang antaran dan hari langsung maka prosesi berikutnya adalah mengantar belanja.

  1. Mengantar Belanja

Prosesi antar belanja pada hakikatnya merupakan kedatangan utusan pihak keluarga calon pengantin laki-laki untuk menyerahkan uang belanja sebagai lambang gotong-royong dan kebersamaan untuk membantu pihak perempuan dalam melaksanakan perhelatan perkawinan kedua anak mereka yang besarnya disesuaikan dengan kemampuan calon pengantin laki-laki. Uang ini merupakan uang yang diberikan secara ikhlas oleh pihak laki-laki dan diterima secara sukarela oleh pihak perempuan. Jadi tidak dibenarkan pihak laki-laki untuk mengungkit-ungkitnya di kemudian hari.

Biasanya, dalam prosesi mengantar belanja, selain memberikan uang juga dilengkapi dengan bahan pengiring lainnya berupa barang-barang keperluan calon pengantin wanita yang juga disesuaikan dengan kesanggupan pihak lelaki. Barang-barang tersebut berupa: bahan pakaian kebaya dari kain tenun atau bahan lainnya, seperangkat alat shalat, tas, sandal, sepatu, handuk, selimut, pakaian dalam, peralatan berhias dan mandi, dan disertai bunga rampai.

Uang hantaran tersebut sering dibuat kreasi berbagai bentuk seperti bunga, kapal layar dll. Sedangkan bahan-bahan pengiringnya pun disusun sedemikian rupa sehingga terlihat cantik sesuai kreasi masing-masing. Penyampaiannya dilakukan oleh seorang juru bicara dari masing-masing pihak dengan saling berbalas pantun yang diawali dengan tukar menukar tepak sirih yang berisi lengkap, sebagai tanda kesucian hati dari kedua belah pihak. Kemudian juru bicara menyebutkan satu persatu apa-apa yang diserahkan dan sekaligus menetapkan hari pernikahan. Maksud yang terkandung dari pelaksanaan upacara mengantar belanja ini adalah sebagai tanda tanggung jawab dan rasa kebersamaan dari pihak lelaki, terutama sebagai i’tikad dalam membina rumah tangga bahagia, rukun damai, sakinah, mawaddah warahmah. Disini tertanam sifat kegotong royongan.

Kemudian prosesi selanjutnya adalah prosesi upacara perkawinan yang menjelaskan menjelaskan tentang persiapan sebelum pesta perkawinan hingga pelaksanaan hari pesta perkawinan. Dalam prosesi ini ada beberapa tahap yang harus dilalui yaitu:

  1. Menggantung (Hari Menggantung)

Menggantung merupakan suatu pertanda bahwa perhelatan pernikahan akan segera dilangsungkan. Disini, mak andam menghias rumah dengan memasang gerai pelaminan di rumah pengantin perempuan. Pemasangannya dilakukan dengan cara menggantungkan hiasan-hiasan pelaminan serta tabir yang berwarna mera, kuning dan hijau. Oleh karena itu disebut hari menggantung. Biasanya mak andam akan dibantu oleh anak-anak muda laki-laki dan perempuan serta didampingi perempuan setengah baya yang dilakukan lima atau tujuh hari menjelang hari pernikahan.

Dimulai dengan memasang pentas pelaminan, kemudian diberi tepung tawar dan dilanjutkan dengan pemasangan hiasan berupa tabir belang yang digantung pada 4 sisi pelaminan dan dilengkapi tabir gulung dan tabir jatuh serta tabir perias yang dipasang pada bagian atas tabir belang. Warna tabir belang diatur dimulai dari kuning, hijau dan merah.

  1. Berinai Curi

Kegiatan berinai curi dilakukan pada malam hari kepada kedua calon pengantin sekitar 1 atau 2 hari menjelang pernikahan yang dipersiapkan oleh mak andam. Disebut berinai curi karena peralatan berinai untuk mempelai pria diambil secara diam-diam(dicuri) dari rumah mempelai wanita pada malam hari.

Berinai memiliki bermacam-macam makna seperti: untuk menolak bala, melindungi pengantin dari segala kejahatan dan membuat paras pengantin makin berseri dan bercahaya. Pemakaian inai di tangan dan di kuku, warna merahnya sebagai pemanis dan penolak bala sehingga pengantin terhindar dari gangguan makhluk-makhluk halus. Inai ditelapak tangan sebagai penjaga diri, sedangkan di telapak kaki sebagai tanda tak boleh berjalan jauh. Untuk pemakaian di sekeliling telapak tangan dan kaki bermakna sebagai pembangkit seri.

Adapun kelengkapan berinai sebagai berikut:
– Tepak sirih berisi sirih lengkap.
– Inai yang sudah digiling halus secukupnya.
– Lilin lebah untuk menutup kuku (dihias/dibentuk)
– Bedak sejuk.
– Kain Lap/serbet /kertas tisu.
– Lilin untuk dinyalakan.
– Sabun mandi.
– Seutuhnya ditata dalam piring beralas serbet.

  1. Berandam

Upacara Berandam merupakan kegiatan mencukur bulu roma diwajah sekaligus membersihkan muka, membentuk alis, dan anak rambut dibagian muka dan di belakang tengkuk. Makna yang terkandung dalam upacara berandam ini tiada lain adalah untuk pembentukkan keindahan lahiriah guna perwujudan kecantikan bathiniahnya serta sebagai lambang persiapan diri calon pengantin perempuan untuk menjadi seorang perempuan yang sempurna lahir batinnya, dan siap menjadi ibu rumah tangga sejati. Kegiatan ini dilakukan pada pagi hari sehari sesudah berinai curi terhadap pengantin perempuan yang dilaksanakan di rumah pengantin perempuan dan dihadiri oleh semua keluarga terdekat serta dipimpin oleh Mak Andam. Dilakukan pada pagi hari dengan maksud mengambil seri dari matahari pagi sepenggalahan agar pengantin selalu bercahaya dan cerah secerah matahari pagi.

  1. Akad Nikah

Setelah berbagai prosesi adat telah dilalui oleh kedua mempelai, tibalah pada upacara yang paling sakral yang menentukan sah tidaknya suatu pernikahan dimana seorang ayah melepaskan tanggung jawab terhadap anak perempuannya kepada seorang perjaka yang akan menjadi suami yaitu Upacara Akad nikah atau Ijab Kabul. Ijab merupakan kata-kata penyerahan dari si ayah sedangkan Kabul merupakan jawaban dari mempelai pria yang dilakukan dirumah pengantin wanita pada malam hari setelah sholat Isya dihadapan Penghulu Nikah dan saksi-saksi sesuai hukum syarak. Biasanya acara ini cukup mengharukan karena dengan adanya acara ini dia akan berpindah dari rumah orang tuanya .

Setelah Ijab Kabul dilanjutkan dengan pengantin lelaki menyembah orng tua pengantin wanita dan orang tua-tua yang patut menurut adat dan lembaganya. Pada acara penyembahan ini terkandung makna untuk memohon keampunan dari kedua orang tua dan keikhlasan menerima kehadiran anak menantunya kedalam keluarga mereka.

Seterusnya setelah akad nikah maka si pengantin mestilah:
Tahu akan beban yang menanti
Tahu akan apa yang menunggu
Tahu hidup memegang wakil
Tahu alur dengan patutnya
Tahu akan salah dan silih
Tahu akan fungsi dan tugas suami istri
Tahu pula tempat tegaknya isteri.

  1. Berinai Lebai

Setelah kedua mempelai menyembah kedua orang tua mereka sesudah akad nikah, maka selanjutnya kedua pengantin didudukkan diatas pelaminan untuk dilakukan upacara tepuk tepung tawar. Pada saat ini kedua pengantin ini disandingkan dengan alasan menghemat waktu dan mereka telah syah dipertemukan. Pada acara tepuk tepung tawar ini dilakukan pula berinai ditelapak tangan yang disaksikan oleh orang ramai dan dihadiri oleh ulama sehingga acara ini disebut juga sebagai “Berinai Lebai”. Tepuk tepung tawar ini dilakukan oleh orang tua-tua atau yang dituakan dikalangan keluarga maupun dimasyarakat dengan jumlah yang ganjil sesuai dengan tingkat sosialnya dalam masyarakat dan sipenepuk yang terakhir diharuskan memimpin pembacaan do’a.

Adapun tingkat sosial kehidupan dimasyarakat yang ditemui dulunya adalah :
a. Tingkat Sultan: 9 orang
b. Tingkat keluarga Sultan (Tengku/syed): 7 orang
c. Tingkat Datuk-datuk/Encik-encik/wan: 5 orang
d. Tingkat Masyarakat Awam: 3 orang

Setelah selesai upacara akad nikah dan tepuk tepung tawar (berinai lebai), maka dilanjutkan dengan acara makan bersama. Kemudian, pengantin pria beserta rombongan keluarganya kembali ke rumahnya untuk bersiap-siap menunggu untuk acara selanjutnya yaitu hari langsung/bersanding pada esok harinya.

  1. Upacara Khatam Al-Qur’an

Bagi setiap anak dara yang telah siap untuk berumah tangga, ia diharuskan untuk memiliki bekal tentang pengetahuan agama agar dalam mengarungi rumah tangganya kelak memiliki pondasi yang kuat. Maka dari itu dilakukanlah upacara Khatam Al Qur’an sebagai lambang bahwa anak dara tersebut telah menamatkan pembelajaran mengaji kitab suci Al Qur’an sehingga di rumah tangganya nanti memiliki tempat mengadu dan menganggungkan kebesaran Tuhannya. Upacara ini juga menandakan persebatian antara adat budaya Melayu dengan agama Islam. Acara ini dilakukan sehari setelah akad nikah pada pagi hari jam 08.00 pagi sampai jam 10.00 yang dilakukan di rumah pengantin wanita, kadang diikuti oleh adik-adiknya. Khatam Al-Qur’an dipimpin oleh guru mengaji pengantin perempuan dan dihadiri oleh kaum perempuan saja. Hal ini terjadi karena memang ada pemisahan antara laki-laki dan perempuan. Setelah selesai khatam Al-Qur’an dilanjutkan dengan berzanji dan marhaban yang pelaksanaannya adalah kaum perempuan semua. Berkhatam Al-qur’an juga menunjukkan kuatnya keimanan seseorang atau keluarga yang mengasuhnya sejak dari kecil lagi.

Hal ini terlihat dalam ungkapan adat yang berbunyi :
Kalau duduk suruh mengaji
Kalau tegak suruh sembahyang

Kemudian ditemui pula dalam pantun nasihat :
Dari kecil Cilcilak Padi
Sudah besar Cilcilak Padang
Dari kecil duduk mengaji
Sudah besar tegak sembahyang

7. Hari Berlangsung (Hari Bersanding)

Kemudian, tibalah pada acara yang paling dinanti-nantikan oleh kedua mempelai setelah mereka berstatus sah sebagai suami istri, yaitu hari langsung atau disebut juga hari bersanding di mana pengantin pria diarak dari rumahnya menuju kerumah pengantin wanita untuk disandingkan di pelaminan. Acara tersebut dilaksanakan setelah shalat Zuhur yang dimulai lebih kurang jam 13.00 Wib siang. Upacara ini dilaksanakan secara besar-besaran di rumah pengantin perempuan dan mengundang seluruh sanak saudara, handai taulan, kaum kerabat jauh dan dekat. Setelah shalat zuhur pengantin perempuan didudukkan diatas pelaminan sambil menunggu ketibaan pengantin laki-laki yang didampngi oleh dua anak dara yang bertugas mengipas pengantin. Sedangkan mak andam menanti ketibaan pengantin laki-laki di muka pintu rumah sambil memegang beberapa kantong uang untuk persiapan adanya upacara buka pintu. Pengantin lelaki mempersiapkan diri dengan berpakaian baju Melayu Cekak Musang dari tenunan Siak. Di jari kelingking serta ibu jari dipakai canggai sedangkan di kepala dipakai yang dinamakan perkakas andam (Desto/Destar) atau tanjak/tengkolok dari tenunan Siak.

  1. Makan bersuap (Makan Berhadap)

Setelah kedua mempelai selesai bersanding, kemudian mak andam membawa pengantin turun dari mempelai untuk melakukan upacara makan bersuap-suapan atau makan berhadap di hadapan orang tua pihak pengantin perempuan dan pengantin laki-laki dan para jemputan. Mak andam mengambil piring untuk kedua pengantin dan memasukkan nasi dan lauk pauknya dan mengambil tangan pengantin perempuan untuk menjemput nasi sesuap yang disuapkan kepada pengantin laki-laki, demikian sebaliknya. Prosesi ini sebagai simbol kesetiaan, kecintaan, dan pengabdian istri kepada suami. Setelah selesai acara bersuap antara kedua pengantin, maka dilanjutkan makan bersama semua tamu jemputan.

Kemudian prosesi yang terakhir adalah prosesi setelah perkawinan yang mengatur tentang adat menetap sesudah kawin, adat mengenai perceraian dan kawin ulang, hukum waris, poligami, hal anak, dan hubungan kekerabatan antara menantu dengan keluarga istri atau suami dengan melalui beberapa tahap yaitu:

  1. Mandi Damai (Mandi Taman)

Setelah pengantin menyelesaikan berbagai prosesi pernikahan hingga selesainya upacara bersanding, maka esok harinya dilakukanlah prosesi selanjutnya yaitu Mandi damai atau mandi taman. Kedua pengantin dimandikan menggunakan air tolak bala yang dicampur dengan bunga-bunga tertentu. Acara ini pada hakekatnya mencerminkan rasa syukur kepada Allah yang telah memberi berkat selama acara berlangsung dan rasa terimakasih pula kepada kaum kerabat handai taulan atas terlaksananya serta berlangsungnya upacara perkawinan ini dengan selamat. Kedua pengantin telah bersatu menjadi suami istri dan selaras dengan adat istiada Melayu serta sunah Rasul dan ajaran Islam dengan pedoman Al-Qur’an.

  1. Mengantuk dan Mengasah Gigi

Setelah selesai upacara mandi damai, mak andam membawa kedua pengantin masuk ke dalam rumah untuk mengeringkan badan dan berpakaian lengkap. Setelah itu, mereka dibawa oleh mak andam keluar dari dalam bilik peraduan dan didudukan diatas gerai pelaminan untuk dilaksanakan upacara mengantuk dan mengasah gigi kedua pengantin. Alat-alat yang diperlukan upacara ini adalah satu buah batu asah, sebuah telur ayam dan sebentuk cincin emas dan sebuah kikir yang diletakkan di dalam sebuah mangkok atau piring yang ditempatkan di sebelah kiri pengantin seperti melaksanakan upacara tepung tawar. Menurut adat, mengasah gigi hanya diperbolehkan untuk bujang dan gadis yang telah menikah yang dilakukan oleh orang tua-tua dan kaum kerabat baik laki-laki maupun perempuan yang dihimbau secara bergantian dengan bilangan ganjil. Cara pelaksanaanya ialah orang tua yang dipanggil atau dihimbau tadi naik ke gerai pelaminan mengambil telur ayam yang telah disediakan mengantuk telur tersebut ke gigi kedua pengantin, kemudian diambil cincin emas juga dilaksanakan sama dan diambil lagi batu asah atau kikir digoreskan kedua gigi pengantin laki-laki dan perempuan itu demikian seterusnya dilaksanakan secara bergantian oleh orang tua yang dimintakan untuk melaksanakan upacara ini.

  1. Menyembah Kedua Orang Tua dan Keluarga

Acara menyembah kedua orang tua dan keluarga merupakan acara yang bermaksud untuk memohon ampun kepada kedua orang tua pengantin dan juga memohon restu mereka agar dalam mengarungi bahtera rumah tangga mereka selalu diberikan keselamatan dna kesejahteraan hingga ke hari depan selalu dipenuhi kebahagiaan. Pengantin laki-laki dan pengantin perempuan dibimbing oleh mak andam menghadap dan menyembah kedua orang tua pengantin perempuan terlebih dahulu dan kemudian diteruskan dengan kedua orang tua pengantin laki-laki, dilanjutkan kepada mak dan ayah saudara dari kedua pengantin serta kakak-kakak, abang-abang dan kaum kerabat yang hadir di upacara tersebut.

  1. Makan Nasi Damai

Makan nasi damai bermaksud agar selama bergaul maupun selama berlangsungnya perhelatan pernikahan antara sesama keluarga, baik pihak laki-laki maupun pihak perempuan mungkin terdapat saling salah paham baik yang disengaja maupun tidak, maka saat itulah semuanya dapat dilupakan dan terhindar dari berbagai sengketa dikemudian hari. Antara kedua belah pihak, mungkin ada hal-hal yang kurang berkenan di hati, yang tersalah cakap, yang salah ditempatkan, yang salah didulukan dan dikebelakangkan dan yang salah didudukan tidak pada tempatnya, atau ada kata-kata yang tidak layak diucapkan maupun yang didengar dan sebagainya, maka makan nasi damai inilah untuk penghilang hal-hal salah pengertian tersebut sehingga kehidupan baru berumah tangga bagi pengantin tidak membawa onak dan duri yang nantinya menjadi penyebab atas kejanggalan-kejanggalan yang terjadi dalam perahu kehidupannya.

  1. Malam Mengunjung Mertua

Menurut adat Melayu, setelah melangsungkan upacara pernikahan, pengantin pria akan bertempat tinggal dirumah pengantin perempuan, sehingga dilakukanlah prosesi yang terakhir setelah semua acara resmi dari perhelatan perkawinan selesai yaitu malam mengunjungi mertua atau menjelang mertua. Pengantin perempuan bersama suaminya dan kaum kerabat pengantin perempuan pergi menjelang mertua atau berkunjung ke rumah orang tua suaminya pada malam hari selepas shalat maghrib. Upacara ini bukan saja dilaksanakan kedua mertua pengantin laki-laki saja namun juga dilaksanakan kepada bapak saudara kedua pengantin serta anak saudara yang patut-patut. Biasanya dalam adat istiadat Melayu kunjungan atau kedatangan kedua pengantin ini bagi orang tua yang dikunjungi memberikan nasehat dan tunjuk ajar serta memberi pula cenderamata kepada sepangsang pengantin.

The post Tata Cara Pernikahan Adat Melayu Riau appeared first on infoRiau.



from infoRiau http://ift.tt/2cgRe0s

Thursday, August 11, 2016

Asal Usul Nama Sungai Siak

Bagi Encik dan Puan yang berada di Provinsi Riau, tentu sudah tak asing lagi dengan sungai yang satu ini, Sungai Siak.

Sungai terdalam di Indonesia ini kedalamannya dahulu mencapai 30 meter, namun akibat pendangkalan kini tinggal sekitar 18 meter.

Sungai Siak melewati empat wilayah administrasi kabupaten dan satu wilayah administrasi kota yaitu Kabupaten Rokan Hulu, Kabupaten Bengkalis, Kabupaten Siak, Kabupaten Kampar dan Kota Pekanbaru.

Mengenai asal-usul Sungai Siak, belum dapat ditunjukkan tahun berapa sebenarnya Siak atau kerajaan Siak pertama ini timbul. Hal tersebut dikarenakan sangat terbatasnya bukti-bukti pemberitaan dan peninggalan sejarah yang ditemui.

Namun didapat suatu kepastian yang mendekati berdasarkan sumber-sumber sejarah kuno (zaman Hindu/Budha) bahwa yang disebut Siak itu adalah suatu kerajaan yang lokasinya pasti di salah satu tempat di sepanjang sungai Siak meskipun tidak tersebut dengan tegas bahwa Siak itu kerajaan.

Sebelum bernama Siak, dulunya sungai ini bernama Sungai Jantan. Namun karena adanya perpindahan pusat pemerintahan kerajaan Siak yang awalnya berada di daerah Kuantan dekat Sabak Auh maka berubahlah menjadi Sungai Siak.

Dalam sumber-sumber sejarah nasional Indonesia yang ditulis oleh oleh pujangga-pujangga zaman Hindu/Budha maupun oleh para sejarawan modern Indonesia dan asing, penyebutan kata “Siak” memang sudah ada.

Sekarang sudah menjadi nama sebuah sungai dimana sepanjang aliran sungai tersebut terdapat jejak-jejak peninggalan kerajaan Siak.

Terdapat bermacam-macam pendapat tentang arti kata “Siak”. Ada yang mengatakan bahwa Siak berati “pedas” dalam bahasa Tapanuli Selatan.

Jika diartikan demikian tentunya terdapat latar belakang yang berhubungan antara keduanya. Namun fakta-fakta sejarah tidak menunjukkan hal tersebut.

Kemudian ada juga yang mengatakan bahwa kata “Siak” sama saja dengan kata “Suak”. Namun pada kenyataannya penggunaan kedua kata tersebut tidaklah sama dan saling berdiri sendiri.

“Suak” diartikan nama suatu tempat atau kampung yang dialiri oleh anak sungai yang kecil sebagaimana banyak terdapat di sepanjang Sungai Siak, misalnya: Suak Rengas, Suak Lanjut, Suak Santai dan sebagainya.

Sedangkan kata “Siak” digunakan untuk penyebutan kata Sungai Siak, Kota Siak. Jadi  dapat disimpulkan bahwa kata “Siak” bukanlah turunan kata atau perubahan morphologis dari kata “suak”.

Selain itu ada juga pendapat yang menyebutkan bahwa kata “Siak” merupakan suatu nama panggilan yang diberikan kepada orang yang menjaga masjid atau orang-orang alim.

Kata “Siak” dalam anggapan masyarakat Melayu sangat bertali erat dengan agama Islam, Orang Siak ialah orang-orang yang ahli agama Islam, kalau seseorang hidupnya tekun beragama dapat dikatakan sebagai Orang Siak.

Jika demikian, tentulah dikarenakan dahulunya daerah Siak itu merupakan kerajaan Islam dan di bawah pengaruh Melaka dan Johor merupakan kerajaan yang beragama Islam.

Yang terakhir ada yang meyatakan bahwa kata “Siak” berasal dari nama tumbuh-tumbuhan sejenis perdu yang tumbuh di sekitar aliran sungai Siak maupun di sekitar bekas kerajaan Siak yang bernama “siak-siak”.

Oleh masyarakat setempat, tumbuh-tumbuhan itu biasa dipergunakan sebagai bahan obat-obatan dan wangi-wangian.

Pendapat ini bisa diperkuat jika dihubungkan dengan teori diketengahkan oleh J. Kern., Prof. Pubotjoroko dan Prof. Muhammad Yamin tentang pemberian nama kerajaan/raja berdasarkan flora-fauna.

Di mana nama-nama kerajaan lazim diambil dari nama tumbuh-tumbuhan (flora) seperti kerajaan Majapahit, dari nama pohon “maja” yang buahnya pahit, lalu Tarumanegara, dari nama pohon “tarum” serta kerajaan Johor, dari nama pohon ”johar”.

Selain itu nama raja diambil dari nama-nama hewan (fauna) seperti Hayam Wuruk, dari kata “hayam/ayam”, Gajah Mada, dari kata “gajah” serta Si Singamangaraja, dari kata “singa”.

Demikianlah beberapa pendapat mengenai asal usul kata Siak. Terlepas dari itu, sampai saat ini Siak masih sering menjadi buah bibir perbincangan hangat oleh masyarakat setempat tentang berbagai mitos serta fenomena gaib yang sering diceritakan oleh masyarakat setempat.

Seperti gajah putih yang timbul di sungai ini dan buaya putih yang selalu mencari mangsa di daratan, bahkan pernah ada penampakan ikan duyung, dan penampakan naga yang sangat mirip dalam cerita kuno dari china. Semua hal tersebut tidak lepas dari latar belakang Kerajaan Siak.

The post Asal Usul Nama Sungai Siak appeared first on infoRiau.



from infoRiau http://ift.tt/2batqGl

Sunday, August 7, 2016

Iyeth Bustami & Lesti D’Academy Meriahkan HUT Riau

Malam hiburan HUT Provinsi Riau ke 59 di kawasan Bandar Serai Raja Ali Haji, Selasa (9/8), dipastikan meriah setelah Iyeth Bustami dan Lesti D’Academy akan hadir.

Kepala UPT Museum dan Taman Budaya Disdikbud Riau, Sri Mekka, Jumat (5/8), mengatakan kehadiran kedua artis Ibukota tersebut adalah untuk menghibur masyarakat Riau dengan suara merdunya.

Kepastian tersebut setelah pihaknya menghubungi manajemen kedua artis Ibukota tersebut dan mereka menyatakan siap datang ke Riau tanggal 9 Agustus besok.

Seperti yang telah diketahui bahwa Iyeth Bustami merupakan artis dangdut Ibukota yang berasal dari Riau, sedangkan Lesti juara D’ Academy yang ditayangkan di Indosiar.

Mekka kemudian mengimbau kepada segenap masyarakat Riau bersama-sama hadir untuk menyaksikan malam puncak HUT Provinsi Riau ini gratis tanpa dipungut biaya.

Dalam rangka memeriahkan HUT Provinsi Riau ke-59 ini ada beberapa kegiatan yang dilaksanakan, antara lain:

  • Lomba Cipta Tari Lancang Kuning yang pesertanya berasal dari 12 kabupaten/kota di Riau. Kegiatan ini dilaksanakan pada hari Ahad (7/8), di Taman Budaya Riau, Jalan Jenderal Sudirman, Pekanbaru.
  • Seminar Kebudayaan dengan keynote speaker Dirjen Kebudayaan Kemendikbud RI, Ketua LAM Riau Al Azhar, Rektor UIN Prof. Munzir Hitami dan mantan Rektor UNRI Prof Mukhtar Ahmad.
  • Pawai Budaya Lancang Kuning yang pesertanya juga berasal dari 12 kabupaten/kota di Riau. Kegiatan ini dilaksanakan pada hari Selasa (9/8), di Jalan Gajah Mada, Pekanbaru.

The post Iyeth Bustami & Lesti D’Academy Meriahkan HUT Riau appeared first on infoRiau.



from infoRiau http://ift.tt/2b25IjO

BKSDA Riau Akan Tampilkan Atraksi Gajah

Atraksi gajah akan ditampilkan oleh Badan Konservasi Sumber Daya Alam (BKSDA) Riau yang turut ambil bagian dalam HUT ke-59 Provinsi Riau.

Adapun atraksi gajah tersebut merupakan salah satu bentuk edukasi terhadap lingkungan serta untuk menumbuhkan kecintaan terhadap satwa langka tersebut.

Tentunya aksi dari gajah ini akan menjadi penampilan yang spesial dalam rangka memeriahkan hari jadi Provinsi Riau.

Penampilan gajah ini sendiri terlaksana karena adanya kerja sama dari pihak Panitia penyelenggara HUT Riau ke-59 bersama dengan pihak BKSDA Riau.

Ahmadsyah Harrofie selaku Wakil Ketua Pelaksana HUT Riau, Jumat (5/8), mengatakan bahwa pihak BKSDA bersedia membawa sejumlah gajah.

Para gajah tersebut akan menampilkan beragam atraksi pada saat festival budaya yang berlangsung dalam acara tersebut.

Dijelaskan oleh Ahmadsyah, bahwa gajah yang akan dibawa oleh pihak BKSDA ini merupakan gajah di Minas yang telah disekolahkan.

Sementara untuk masalah teknis penampilan gajah ini, nantinya akan langsung ditangani oleh pihak BKSDA.

The post BKSDA Riau Akan Tampilkan Atraksi Gajah appeared first on infoRiau.



from infoRiau http://ift.tt/2aF34Nl

Pawai Budaya Lancang Kuning

Untuk menyemarakkan Hari Ulang Tahun Provinsi Riau ke-59, Pawai Budaya Lancang Kuning ditaja oleh UPT Museum dan Taman Budaya Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Riau.

Adapun kegiatan Pawai Budaya Lancang Kuning ini digelar pada puncak hari jadi Provinsi Riau, Selasa (9/8) besok.

Pawai Budaya Lancang Kuning ini nantinya akan menampilkan beraneka mobil hias yang bertemakan Lancang Kuning.

Dijelaskan Kepala UPT Museum dan Taman Budaya Disdikbud Riau, Sri Mekka, Jumat (5/8), bahwa kegiatan ini akan diikuti perwakilan dari 12 kabupaten/kota se-Riau, serta satu perwakilan dari Pemprov Riau.

Lebih lanjut, ia mengharapkan kepada SKPD yang ada di lingkungan Pemprov Riau juga turut berpartisipasi dalam pawai budaya ini.

Selain menampilkan mobil hias, pawai budaya ini diikuti oleh peserta yang berjalan kaki dan menari menggunakan pakaian khas Melayu dari masing-masing kabupaten/kota di Riau.

Pelepasan Pawai Budaya Lancang Kuning tersebut akan dilakukan oleh Gubernur Riau, Arsyadjuliandi Rachman.

Menurut jadwal, pawai budaya ini akan dimulai pada pukul 14.30 WIB hingga pukul 17.30 WIB, dengan rute mobil hias dimulai dari Jalan Gajah Mada, Jalan Sudirman menuju pelita pantai, dan berbelok menuju finish di Bandar Serai.

Sementara untuk pawai budaya dengan peserta pejalan kaki akan berakhir di depan Taman Makam Pahlawan Kusuma Darma, Pekanbaru.

Dikatakan oleh Mekka bahwa mobil hias ini nantinya akan dinilai yang terbaik, di mana pemenangnya akan diberikan piala tetap Gubernur Riau.

Selain untuk memeriahkan hari jadi Provinsi Riau, Pawai Budaya Lancang Kuning ini juga sebagai upaya untuk menggalakkan dunia pariwisata Riau berbasis budaya.

The post Pawai Budaya Lancang Kuning appeared first on infoRiau.



from infoRiau http://ift.tt/2aNecGF

Thursday, August 4, 2016

Riau Expo 2016 Hadirkan Kampoeng Melayu

Pergelaran Riau Expo 2016 yang akan digelar Pemerintah Provinsi Riau pada Oktober mendatang, rencananya akan menghadirkan “Kampoeng Melayu”.

Adapun Kampoeng Melayu ini nantinya akan menjadi ikon Provinsi Riau dalam upaya menggaet turis asing ke Bumi Lancang Kuning.

Dikatakan oleh Ketua Pelaksana Riau Expo 2016, Ismaili Fauzi, Kamis (4/8) bahwa tampilan Kampoeng Melayu ini akan mengedepankan citra tradisional Melayu Riau.

Rencananya pergelaran Riau Expo 2016 ini akan diadakan pada tanggal 24-30 Oktober 2016 mendatang dengan menghadirkan Kampoeng Melayu sebagai upaya menjadikan Riau sebagai tanahnya melayu di Dunia.

Riau Expo 2016 kali ini akan mengedepankan pengenalan, publikasi, penjualan aneka produk kuliner, kerajinan tangan, cindera mata khas daerah serta berbagai atribut kebudayaan melayu dari kabupaten/kota yang ada di Riau.

Riau Expo 2016 ini diharapkan dapat menjadi pintu awal terjalinnya hubungan perdagangan kerjasama, investasi, budaya dan pariwisata Provinsi Riau.

Pemprov Riau juga akan melibatkan pihak dari Malaysia dan Singapura. Dituturkan oleh Fauzi bahwa tanggapan dari pihak Malaysia dan Singapura bagus, karena akan membentuk kerja sama di tengah era persaingan global saat ini.

Pergelaran Riau Expo 2016 ini rencananya akan diisi sekitar 300 stan yang berasal 12 Pemda dari 12 kabupaten/kota, pihak swasta dan UMKM yang ada di Riau.

Riau Expo merupakan wadah bagi terciptanya peluang kerjasama bisnis antar pelaku usaha dan pembeli serta pengenalan sekaligus pemasaran produk Riau.

The post Riau Expo 2016 Hadirkan Kampoeng Melayu appeared first on infoRiau.



from infoRiau http://ift.tt/2aVgcR4